[PUISI] Perihal Kita yang Belum Tuntas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada payungmu yang kelewat biru,
masihku ingat tetesan
air jatuh
mengenai bahuku
dan bahumu.
Kita sama-sama tertawa
sama-sama basah
dan tak ada yang
terlindung dari
tangisan cakrawala.
Namun, berkas-berkas itu
hanya tersimpan dalam
benakku,
bukan lagi memori
untuk diulang kembali
esok dan esok lagi.
Bukankah kata usai
belum hadir di antara kita?
Lantas apa yang menjadi sebab
segala sesuatu burai
menyisakan sembap
dan pertanyaanku
tak ada yang kau jawab.
Baca Juga: [PUISI] Sudah Cukup
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.