[PUISI] Menangkap Rembulan

dalam deru semilir udara malam

petang kembali mendekap senja
menyeru pada mentari agar patuh
tunduk dihadapan malam
'tuk kemudian berjumpa pejam
bersama diam memuja lelap

.

senjaku hadir begitu tenang
tanpa badai yang menerjang kencang
teduh menghanyut semilir
meniupkan rindu yang kuat berdesir
detak degup beradu kembali

.

apa sebab desir ini menguat?
apa sebab detak ini berdegup?
kehadiran purnama kah?
atas sabda antari
mencipta rindu pada rembulan
atau hanya aku dan rinduku padamu?

.

perkara rindu selalunya entah
entah kapan datang pun berpulang
entah bagaimana menguasai pun tunduk
dan entah pada siapa menuju pun menetap
rindu kembali bersama senja
kala netra menangkap rembulan

.

ya, senjaku t'lah menangkap teduh rembulan
lengkap dengan sergapan rindu
dalam deru semilir udara malam...

 

Baca Juga: [CERPEN] Harga Diri Laki-laki

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya