Gadis kecil itu,
Hanyalah sebutir debu
Melayang di pusaran angin
Menari di lorong waktu
Beranjak remaja,
Jantungnya menggebu
Namun nyalinya seujung kuku
Tersungkur ditampar realita
Ia bukanlah bintang,
Cahayanya redup, lalu padam
Utuh, tapi tak pernah penuh
Kokoh melaju di rimba gulita
Kini, gadis itu terjaga,
Dalam sunyi malam yang pilu
Melantunkan doa dari reruntuhan
Menyusun kembali puing-puing harapan