[PUISI] Gelebah Sang Bunda

Pintu itu masih terbuka lebar
Ibu duduk menunggumu
Langkah kaki cilikmu, gerai rambut keritingmu, suara cadelmu, menari di pelupuk mata dan terngiang di telinga ibu
Hujan sore ini tidak meluruhkan gelebah yang mendera
Kau telah pergi tapi ibu tetap menantimu
Di ujung sore menuju malam dalam rengkuhan sang Ilahi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.