Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hujan di Bawah Bintang yang Menangis

ilustrasi hujan normal (pexels.com/Min An)
ilustrasi hujan normal (pexels.com/Min An)

Langit hitam terbelah oleh garis-garis air yang meliuk
Mengalir dari mata bintang, menetes ke bumi dalam irama patah

Bintang-bintang menangis
Air mata mereka jatuh
Menggurat langit malam dengan kilauan aneh
Menciptakan hujan tanpa suara

Angin menderu berbisik dalam bahasa asing
Merangkul hujan dalam tarian liar
Menyapu jiwa-jiwa yang hilang dalam kehampaan

Daun-daun berbisik meresapi tetesan air mata bintang
Menghijaukan kembali harapan yang pudar di bawah bayangan langit yang menangis

Air mengalir membentuk sungai di langit
Mengalir ke cakrawala tanpa batas
Membawa mimpi-mimpi yang terlupakan

Lampu-lampu kota berkedip
Terpantul dalam genangan air seperti ribuan mata mengawasi
Melihat rahasia yang terurai dalam tetesan.

Tetesan air menghantam tanah seperti drum yang dipukul tanpa irama
Membangunkan malam dari tidur
Menyanyikan lagu-lagu dari dimensi lain

Cahaya bulan terpantul melalui prisma air mata
Menciptakan pelangi di tengah kegelapan
Warna-warna yang hanya bisa dilihat oleh mata tertutup

Suara-suara gaib terdengar bercampur dalam hujan
Membisikkan cerita yang belum pernah diceritakan
Menghanyutkan kita dalam lautan kenangan

Di bawah bintang yang menangis hujan adalah lukisan surealis
Tetesan air adalah kata-kata
Mengisahkan kisah cinta yang abadi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Disda Hendri Yosuki
EditorDisda Hendri Yosuki
Follow Us