Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang menatap sedih (pexels.com/Ismael Sánchez)
ilustrasi orang menatap sedih (pexels.com/Ismael Sánchez)

Luka sering mengikis asa
Menyulam kenangan pahit yang tak terperi
Meninggalkan bekas yang tiada pudar meski sakitnya tlah berkurang
Dan di antara ketidakpercayaan diri
Suarnya berteriak soal ketidakberdayaan
Membekukan harap dalam satu sergahan

Luka sering membangkitkan ego
Bukan air mata yang menjungkar, melainkan amarah
Membunuh tiap-tiap keraguan serta ketakutan yang sempat bersemayam
Dan di antara kerentanan pun kelemahan
Suarnya berseru perihal kecewa dan menang
Melenyapkan simpati yang tak pernah kembali melantang

Luka, semenyesakkan itu, membuat ngilu lagi pilu
Luka, semelegakan itu, membuat teguh lagi tangguh
Luka, seberliku itu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorRiani Shr