Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Maaf yang Samar

ilustrasi merenungkan makna maaf (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Maaf, bisikku pada senja redup
Namun luka masih terasa hidup
Benarkah ia telah menghilang jauh
Atau sekadar tertidur begitu rapuh?

Kupikir lupa menenangkan hati
Mengubur jejak yang masih berarti
Namun bayangan bangkit begitu perlahan
Saat kenangan mengetuk tanpa permisi

Jika maaf tak menghapus nyeri
Lalu apa maknanya sendiri?
Menerima tanpa syarat di hati
Atau membiarkan perih tetap berdiri?

Mungkin maaf bukan menghilangkan luka
Bukan juga berpura semua sirna
Tapi melangkah meski masih terbata
Membiarkan luka tak lagi berkuasa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us