Langkah ini pernah patah
Di tikungan bernama kecewa
Langit pernah runtuh di dada
Dan harapan hanyut bersama luka
Namun, pagi selalu datang dengan aba-aba
Meski malamnya menutup mata dengan berat
Ada bisik lembut di balik reruntuhan
Bahwa semua bisa dimulai dengan niat
Tak apa jika jalanku dulu retak
Yang terpenting hatiku tetap bernyawa
Tak masalah jika cahaya meredup
Asal jiwa masih percaya
Hari ini aku memulai kembali
Bukan tanpa takut, tapi dengan tekad
Aku akan menyulam ulang mimpi yang koyak
Dengan benang harapan yang lebih kuat