Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Menunggu di Ujung Sunyi

ilustrasi seorang perempuan menikmati matahari terbenam
ilustrasi seorang perempuan menikmati matahari terbenam (freepik.com/teksomolika)

Aku berjalan meski bumi menggigil
Meski hujan ragu-ragu turun di pelipir
Setiap luka kutanam dalam diam
Menumbuhkan doa yang tak henti kugenggam

Tak ada yang tahu berapa kali jatuhku
berapa kali dunia terasa tak ramah padaku
Namun aku terus, walau peluh jadi air mata
Walau harapan tinggal bisik yang nyaris sirna

Karena aku percaya pada cahaya
Yang menunggu di ujung sunyi penuh tanya
Bukan tentang siapa tercepat tiba
Tapi yang tak menyerah meski nyaris patah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Samudra Tabah

04 Sep 2025, 21:07 WIBFiction
Mawar merah (pexels.com/Jill Burrow)

[PUISI] Mawar Sia-Sia

04 Sep 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rakyat miskin yang meminta bantuan

[PUISI] Terlindas Dilindas

04 Sep 2025, 19:22 WIBFiction
ilustrasi kontras kehidupan

[PUISI] Bertolak Belakang

04 Sep 2025, 18:15 WIBFiction
ilustrasi berjalan

[PUISI] Garis September

04 Sep 2025, 17:07 WIBFiction
ilustrasi para demonstran di jalanan (pexels.com/Maurício Mascaro)

[PUISI] Darurat Rasa Aman

03 Sep 2025, 09:36 WIBFiction