Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mesin yang Merindukan Jalan

ilustrasi mobil
ilustrasi mobil (pexels.com/trace)

Di sudut garasi berdebu,
sebuah mesin tua berbisik lirih,
tentang jalan panjang yang pernah dilalui.

Ia berkata,
“Bukan kecepatan yang kuingat,
tapi tawa pengendara yang dulu menyalakanku.”

Aku menatap lampunya yang redup,
seolah ada mata yang ingin bercerita.
Mungkin, jika mesin bisa bermimpi,
ia ingin sekali lagi berlari,
bukan untuk balapan,
tapi untuk merasakan angin yang dulu
membuatnya hidup.

Kini, meski berkarat,
ia tetap menyimpan satu rahasia:
setiap perjalanan adalah ingatan,
yang tak pernah benar-benar mati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Rasa yang Tak Bertuan

03 Sep 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi para demonstran di jalanan (pexels.com/Maurício Mascaro)

[PUISI] Darurat Rasa Aman

03 Sep 2025, 09:36 WIBFiction
ilustrasi sepasang sandal

[PUISI] Sandal Renta

01 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi jembatan bambu (pexels.com/Võ Văn Tiến)

[PUISI] Apakah Layak?

31 Agu 2025, 21:36 WIBFiction
ilustrasi perempuan berusaha menemukan ketenangan

[PUISI] Aku Sering Lupa

31 Agu 2025, 15:15 WIBFiction