Nakhoda itu meninggalkan kompasnya
Ia tak tahu cara melepas sauh
Seberapa jauh pun kapalnya berlayar
Ia tak pernah bisa berlabuh
Meski begitu, di balik layar yang terkembang
Ia tak pernah sudi melepas seragam
Biar terombang-ambing kapal oleh gelombang
Biar tak punya tujuan pasti untuk pergi
Ia meyakini mampu memimpin pelayaran sebuah negeri
Nakhoda itu menolak memiliki peta
Berlagak tahu arah dan semuanya
Buat apa, karena ia tak suka baca
Ia tak dapat mengeja
Maka, tinggal menunggu kapalnya karam
Di lautan yang menjadi korban angkara
Yang dipenuhi oleh harapan yang tenggelam
Juga janji-janji yang tiada tergenapi