Ia datang tak pernah dijemput
Seperti angin yang mengoyak tirai malam
Tak bertanya apakah aku siap
Menabrak batas yang sudah kubuat

Aku menutup pintu dengan doa
Namun ia masuk lewat celah bayangan
Mengacak tatanan yang kupeluk erat
Mengubah damai menjadi gelisah

Bagaimana cara melawan sesuatu
Yang tak bisa kulihat tapi menyiksa
Yang tak bersuara tapi menggema
Yang tak dapat digenggam tapi menjauh

Perasaan yang liar ini menghantuiku
Hingga aku hanya bisa terdiam
Membiarkannya merajalela di setiap hariku
Satu-satunya cara bertahan hanya menunggu