[PUISI] Perempuan yang Merajut Cahaya

Ia jatuh
Layaknya hujan yang belum sempat menjadi pelangi
Ketika tangan kecilnya tak lagi punya jari untuk digenggam
Di matanya tersimpan langit patah
Dalam dadanya, ombak tak kunjung reda
Namun pagi terus memaksa datang
Untuk itu, ia belajar berjalan meski masih tertatih
Dengan suara serak yang nyaris hilang
Ia mencoba menyapa matahari seakan berkata, "Aku belum selesai"
Lukanya tak ia tutupi
Ia sengaja biarkan terbuka supaya angin tahu
Betapa panjang jalannya menuju pulih
Namun dari luka itu tumbuh diam-diam
Sebuah kekuatan yang tak bersuara, tapi mengakar
Ia coba menenun harinya dari sisa harapan
Menyulam cahaya dari benang kehilangan
Tak pernah ada yang tahu
Betapa tiap senyumnya adalah perlawanan
Tiap napasnya adalah putusan untuk hidup lagi
Ia tak lagi menuntut dunia mengerti
Cukup angin tahu, bagaimana ia menggigil dan tetap berdiri