Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Puisi Perpisahan Sekolah, Menyentuh dan Bermakna!

Ilustrasi membaca puisi (pexels.com/Jay Randhawa)
Ilustrasi membaca puisi (pexels.com/Jay Randhawa)

Adanya pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Salah satunya ketika kamu sekolah. Setelah beberapa tahun menempuh pendidikan bersama teman dan sahabat, pasti ada waktu di mana kamu lulus untuk melanjutkan jenjang berikutnya.

Untuk itu agar perpisahanmu berkesan, kamu bisa membacakan puisi perpisahan sekolah. Jadi momennya pasti akan bermakna banget. Berikut beberapa referensinya!

1. Salam Perpisahan

Ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/Husniati Salma)
Ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/Husniati Salma)

Karya: Dian Anggraini

Sekarang tiba saatnya kita berpisah
Setelah bersama melewati waktu yang lama
Suara lonceng terakhir telah berdenting
Dan menandai akhir dari cerita ini

Ingatan akan tetap hidup dalam hati
Ketika kita berjalan di jalan-jalan sekolah
Ketika kita tertawa dan menangis bersama
Kita tak kan pernah melupakannya

Teman-teman kita adalah harta yang berharga
Yang tak kan tergantikan oleh apapun
Kita telah saling mendukung dan berbagi
Menjadikan perjalanan ini berarti dan berharga

Kini kita harus berpisah, melanjutkan kehidupan
Namun ingatlah, kita takkan sendiri
Teman sejati tak mengenal jarak dan waktu
Kita akan selalu bersama dalam jiwa dan rasa

2. Puisi untuk Sekolahku

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Artem Bali)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Artem Bali)

Karya: Rayhandi

Puisi sederhana ini untukmu
Kupersembahkan untuk sekolahku
Tempat sederhana di mana aku belajar.

Tempat di mana aku mengenal teman
Bermain, berpacaran, jatuh cinta, belajar
Semuanya menjadi satu.

Puisi ini ku tulis saat pelajaran matematika
Berbekal otak sekarat
Kucoba rajut bait dengan baris.

Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya
Tentang sepenggal cinta
Persahabatan
Jati diri dan masa muda.

Jika kau sampat bacalah sajak ini
Di dalamnya penuh dengan bangkai-bangkai kenangan
Kenangan yang dulunya hidup kini terbaring mati.

3. Kenangan Bersama Sekolah

ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)
ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)

Karya: Rayhandi

Kenangan
Masih ingatkah dikau?
Saat kita dihukum karena memanjat pagar
Saat kita tidak membuat PR
Saat kita berbicara saat pelajaran
Saat kita tidur di jam pelajaran

Ingatkah dikau?

Kenangan
Aku hanya bisa menangis
Aku hanya bisa tersenyum
Aku hanya bisa membayangkan
Aku hanya bisa mengingat
Aku hanya bisa membayangkan
Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.

Kenangan
Ingin rasanya ku berteriak
Melampiaskan rindu yang suri
Bertarung hingga putus
Terbang tanpa sayap
Berjalan tanpa kaki
Menangis tanpa air mata

Kenangan
Tuhan terima kasih
Untuk sahabat yang luar biasa
Untuk sahabat yang sangat setia
Untuk sahabat yang sangat peduli
Untuk sahabat yang sangat mengerti
Untuk sahabat yang sangat mencintaiku

Terima kasih.

Kenangan
Di sini kita bertemu untuk pertama
Membarter nama dan berjabat tangan
Kau sahabatku dan aku sahabatmu
Di sekolah ini kita bertemu
Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.

4. Terima Kasih Guruku

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar guru di sekolah. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar guru di sekolah. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Guruku…
Kau adalah pahlawan bagiku
Tanpamu ku tak akan mengerti
Tulis, hitung maupun baca itu ini

Kau berjuang tanpa membalaskan imbalan
Kau didik kamu dengan penuh kesabaran
Segala budimu tak akan pernah kami lupakan
Hingga kami tumbuh dewasa mendatang

Guruku…
Terima kasih kami ucapkan
Dan maafkanlah kami selama ini
Yang mungkin sering membuatmu sakit hati

Di hari perpisahan ini
Kami ucapkan dengan setulus hati
Bahwa kami menyayangi
Semua guru-guru kami.

5. Kenangan Kita

Ilustrasi anak sekolah (Pixabay.com/stokpic)
Ilustrasi anak sekolah (Pixabay.com/stokpic)

Karya: Rayhandi

Kenangan kita
Semua terjadi di gedung kotak bernama sekolah
Kita bersama merangkak mengutip ilmu.

Kenangan kita
Kita bersama tertawa
Bersama menangis
Bersama bermain

Kenangan kita
Sebentar lagi semua itu fiksi
Kenangan yang kita lalui hilang ditelan waktu
Semua cerita kita tamat di pucuk kertas.

Kenangan kita
Kawan aku tidak ingin berpisah
Aku ingin kita saling menggenggam
Ingin cerita kita tiada usai.

Kenangan kita
Saat nanti kita tiada bersama lagi
Aku ingin kita berjanji pada hati
Berjanji untuk tidak pernah melupakan
Melupakan semua kenangan kita kawan.

6. Saat Saat Bersama

Ilustrasi anak sekolah (pixabay.com/sasint)
Ilustrasi anak sekolah (pixabay.com/sasint)

Karya: Rayhandi

Saat-saat bersama
Kita lalui dengan banyak cerita panjang
Kita ukir dengan kenangan.

Saat-saat bersama
Di sekolah ini
Kita merasakan pahit manis dunia sekolah
Kita tertawa dan menangis.

Saat-saat bersama
Saat kita dihukum
Saat kita ujian
Saat kita terlambat.

Saat-saat bersama
Pernahkah terbayang di kau?
Semua waktu bersama kita terlalu indah?
Terlalu berharga untuk dilupa.

Saat-saat bersama
Waktu telah membekukan kita
Sebentar lagi kita berpisah
Perpisahan itu tinggal menunggu bulan
Lalu hilang dimakan air mata.

7. Selamat Tinggal Sahabat

Ilustrasi sahabat (Unsplash.com/Womanizer WOW Tech)
Ilustrasi sahabat (Unsplash.com/Womanizer WOW Tech)

Karya: Rayhandi

Sahabat kau teramat berarti untukku
Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu dimengerti
Kau selalu menjadi warna.

Wahai sahabat
Perpisahan sudah di depan mata
Sebentar lagi kita akan saling melepaskan
Kita tidak akan bertatap wajah.

Waktu berjalan begitu cepat
Kemarin rasanya ku tahu namamu
Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas.

Mengenalmu adalah anugerah bagiku
Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya.
Kau adalah bintang yang indah.

Pada akhirnya kita harus berpisah
Sebagaimana dulu kita bertemu
Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?

Aku harus ikhlas
Ikhlas melepaskanmu
Ikhlas bukan berarti melupakan
Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.

Di sekolah ini kita bertemu
Juga di sekolah ini kita berpisah
Kita bertemu karena takdir
Berpisah juga karena takdir.

8. Waktu

Ilustrasi waktu (Unsplash.com/Aron Visuals)
Ilustrasi waktu (Unsplash.com/Aron Visuals)

Karya: Rayhandi

Waktu…
Waktu berjalan cepat
Bagai daun ditiup angin
Raib ditelan hilang.

Waktu…
Sudah terlalu lama kita beku terpaku
Pucat di bawah kebersamaan
Kebersamaan yang perlahan hilang.

Waktu…
Kita bersama kita berjalan
Di bawah rasa sepi kita berteduh
Menunggu sang waktu menerkam.

Waktu…
Kawan kita jauh melangkah
Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas
Kita bermain bersama hujan kering.

Waktu…
Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia
Bersama kita menari.

Waktu…
Sekarang kita adalah langit yang jauh
Hitam biru menjadi saksi
Saksi bahwa waktu tidak akan beku.

9. Arti Perpisahan

Ilustrasi perpisahan (unsplash.com/maksym_tymchyk)
Ilustrasi perpisahan (unsplash.com/maksym_tymchyk)

Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan
Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi
Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru
Untuk melangkah menuju putih abu-abu

Sahabat,
Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar
Apakah itu arti kebersamaan
Apa arti mengukir bingkai kenangan
Arti pertemanan dan persahabatan
Dan juga arti saling mendoakan

Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu

10. Hingga Kita Bertemu Lagi

Ilustrasi berpelukan (pexels.com/Elina Fairytale)
Ilustrasi berpelukan (pexels.com/Elina Fairytale)

Karya: Rani Maulidia

Di balik jendela kelas yang senja
Kita bertatap untuk terakhir kali
Tawa dan tangis menyatu dalam relung hati
Perpisahan ini menusuk kalbu dalam-dalam

Hari-hari yang kita lewati bersama
Menghadirkan kenangan tak terlupakan
Bersama-sama kita belajar dan bertumbuh
Namun kini tibalah waktunya kita berpisah

Meski takdir membawa kita berjauhan
Kita yakin akan bertemu lagi suatu saat
Seperti ribuan bintang di langit malam
Persahabatan kita tetap bersinar terang

Terima kasih atas semua kenangan yang indah
Terima kasih atas kebersamaan yang tak tergantikan
Saat ini kita berpisah, tetapi tak pernah terpisah
Hingga kita bertemu lagi, di lain waktu, di lain tempat

Itulah tadi beberapa referensi puisi perpisahan sekolah yang bisa kamu bacakan. Pasti momen perpisahanmu menjadi berkesan banget!

11. Di Sekolah Itu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Luiz Woellner Fotografia)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Luiz Woellner Fotografia)

Karya : Ekos Saputra

Di antara bangku-bangku kelas yang berantakan itu
Pernah ada puisi-puisi yang tak sempat kau baca
Dan setumpuk surat telah menguning sebelum dikirim

Di antara murid-murid yang berbaris kacau itu
Pernah ada sepasang mata yang memantau
Dan menjadi mata-mata untuk matamu

Di antara deretan buku yang berserakan di rak itu
Pernah ada hati yang mengintai hatimu
Dan menutup wajah dari satu senyuman malu

Di antara siang dan sore di musala kecil itu
Pernah ada doa-doa yang tak bisa kau dengar
Dan asa-asa yang belum tersampaikan

Dan di antara ruang-ruang di sekolah itu
Pernah ada aku dan kau
Dan belum sempat menjadi kita


Puisi ini pernah diterbitkan oleh IDN Times

12. Surat untuk Bangku Sekolah

ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)
ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)

Karya : Alanis Kavi

Apa kabar 
Kamu pasti kesepian sekarang
Di kelas yang dingin dengan rayap-rayap yang membangun kerajaan
Tak ada aku 
dan teman-teman yang suka seenaknya mengambil alih
duduk di atasmu
Hanya kawula sesama bangku

Kadang
tak sengaja memercik air usai
mencuci tangan di keran yang macet
ataupun menaiki bantalan dengan sepatu
untuk memosisikan proyektor
tapi kau tak pernah marah
tetap bergeming menatap laci meja kayu
dan papan tulis yang rapuh

Oh bangku yang baik
Semoga debu dan bau apak tidak nyaman di kelas
sehingga istirahatmu tenang dan berbekas

Puisi ini pernah diterbitkan oleh IDN Times

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us