[PUISI] Di Bait Puisi Ini

Di kursi yang berbaris rapi itu, pernah kita sama-sama duduk.
Tidak berdampingan
Namun cukup untuk saling berpandangan
Di kotak-kotak ubin itu, pernah kita jalan bersama
Tidak beriringan
Namun cukup untuk menatap dari kejauhan
Di lapangan upacara itu, pernah kita berdiri mematung
Tidak sebaris
Namun cukup tuk saling mengamati
Di jalan aspal yang legam itu, pernah kita lalui
Tidak semotor
Namun cukup tuk rasakan angin kasmaran
Di daun-daun yang gugur itu, pernah kita sama teduh di bawahnya
Tidak sepohon
Namun cukup tuk nikmati sensasi pulang
Di kelas-kelas yang bising itu, pernah kita sama belajar
Tidak sekelas
Namun cukup tuk alihkan fokus pada rindu bertemu nanti
Di jejak-jejak kaki yang tak tampak itu, pernah kita tancapkan hasrat
Tidak terucap
Namun cukup tuk getarkan tekad
Di musala yang bersahabat itu, pernah sama kita ber-Duha
Tidak jemaah
Namun cukup tuk nikmati rehat
Di kantin yang ramai itu, pernah kita bertemu
Tidak berbincang
Namun cukup tuk sampaikan sapa
Di lorong-lorong panjang itu, pernah kita berpapasan
Tidak bercerita
Namun cukup tuk tawarkan senyum
Di tengah-tengah keramaian itu, pernah kita mencuri-curi pandang
Tidak lama
Namun cukup tuk isyaratkan rasa
Di sekolah itu, pernah ada kita
Tidak sempat bersatu
Namun cukup tuk memperpanjang rindu
Dan di bait-bait puisi ini, pernah terbesit harapan, dan telah ada harapan
Kelak kau kan membacanya
Kau mengejanya, dan tersenyum
Percayalah, kau akan tersenyum