Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ramuan Penawar

unsplash.com/@unitednations

Minggu-minggu benguk di pesisir
Nanar, gelitik rumah-rumah peramu penawar
Perahu di teluk-teluk terparkir mengambil napas
Kabarnya bakal terantai sampai tahun depan
Gelombang sedang sepi penumpang
Yang ada hanya ikan dan kail pemburu
Pelancong tersapu kabar menakutkan
Pedagang cinderamata temui anca besar-besaran
Yang tak terserang bahkan ikut tersangkut kerugian


Pengangkut beroda dua dan empat sempat mandek
Seragam putih khawatir amat sangat
Di rumah peramu beruduyun-duyun datang minta sembuh
Seragam cokelat bumi sibuk bergerak di jalur ramai senda gurau
Bertalu-talu kerumunan hasilkan carrier
Hingar bingar menyepi setelahnya 
Mereda kala positif menelan jutaan jiwa
Di metropolitan, para peramu murung
Karena dirundung durhaka orang-orang tanpa belas kasih
Kepatuhan dilanggar tanpa topeng penyaring udara


Pemisah jalur disesaki kabut
Samar, semipudar. Petani ikut terhempas konsekuensi
Ketenteraman dusun terguncang
Muncul peramu menjajakan penawar
Kebal, itu yang jadi keyakinan
Dari beberapa kalangan anak baru gede
Peramu melelehkan air mata
Mustahil bertahan dalam keabstrakan
Vaksin diburu pengetahuan, jadi ratusan percobaan
Nasib jas putih ikut menentukan, hasil ramuan penawar


-jellosp.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Itssifi
EditorItssifi
Follow Us