Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ruang Hati

ilustrasi lembaran buku (pexels.com/Alejandro Avila

Terkadang memilih berisik
Setelah lama tak terusik
Gaduh sebagaimana iringan musik
Biar saja ditertawakan Rembulan di bawah terik

Ruang hati yang kemarin lapang
Sekarang penuh sesak
Oleh rasa takut terserak
Harapan tumbuh dan menggertak

Ruang hati yang tak lagi lapang
Kiranya manusia hanya bersenang-senang
Merasa tak buruh sandaran
Ruang hati yang bersih sudah usang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us