[PUISI] Menanti Pulang

Di kepala ini
ada badai yang tak pernah reda
ada petir yang sering kali membuat getir
ada hujan yang belum menemukan pelanginya
ada dirimu yang belum hilang seutuhnya
Di mata ini
masih terlihat embun yang menetes setiap malam,
mengalir bersama kenangan yang membuatku tenggelam
Di tangan ini,
ada batu rindu yang sedang kugenggam
berharap pecah menjadi sebuah pertemuan
Namun, sepertinya aku harus menghabiskan malam dengan mata terpejam
berharap bertemumu di nyenyak paling dalam
Besok,
kaki ini akan menuju arah pulang
setelah tubuh terasa gersang
karena kemarau panjang
Semoga tidak ada penghalang
Semoga semesta menyambutku senang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.