[PUISI] Sibuk Kerja demi 1,6 Juta Rupiah

Di antara tumpukan tugas yang menanti,
waktu berlalu tanpa henti—tanpa jeda.
Jari-jari terus menari di atas papan tik,
mengejar tenggat yang terus mendekat.
Pagi datang dengan secangkir kopi hangat,
berusaha menyemangati jiwa yang kadung lelah.
Rapat demi rapat menyambut pesan yang berdatangan.
Sibuk kerja bikin hidup senyata-nyata.
Namun, di balik beban yang terus menggunung,
ada harap yang terpatri.
Pada jerih payah yang tercurah
adalah langkah menuju 1,6 juta rupiah.
Meski sibuk, belajarlah untuk tetap sadar,
hidup bukan hanya kerja tanpa batas,
melainkan juga menyambut senyum, waktu, dan mereka yang menanti,
yang menyulam makna di sela hari-hari yang berat.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.