[PUISI] Ruang Batin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Riuh tepuk tangan
Mengelukan sebuah nama
Berseru memenuhi sisi langit
Menghitam
Memutih
Puan itu mendongak
Menengadah
Hanya kilat
Berteriak kalap
Puan ditikam
Menyerah ia berjibaku merintih
Sesak
Retak bagai cangkir yang melanting
Kelut-melut jiwanya
Terbakar
Tersulut api
Membuncah kian waktu
Puan menampik
Berulang kali tersedak
Celaka
Ia mendekam
Tersedu-sedu
Sia-sia
Bagaimana bisa?
Tuan mengelabuinya
Tuan menorehkan luka
Tuan mencampakkannya
Tuan, lelakinya
Lihatlah,
Tuan menari-nari
Terbahak-bahak
Mengibaskan jemarinya
Menggandeng tunangannya
Puan kalut
Getir kehidupan ini
Kandas termakan bualan semata
Terlalu semu
Dungu
Ikrar suci ternoda
Suka duka berontak
Apalah daya
Puan mematung
Terseok-seok
Lekas bertolak
Puan mengaku kalah
Baca Juga: [PUISI] Surat Undangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.