Rintik hujan jatuh begitu saja membasahi tubuhku yang lemah dan pasrah.
Ini bukan kali pertama aku menatap kosong ke arah gundukan tanah yang tertancap kayu bertuliskan namamu.
Nama yang selalu menjadi alasan kenapa aku begitu kuat menjalani hariku.
Dan kini aku hanya bisa tersenyum miris mengenang kisah yang terpaksa selesai begitu saja.
Ujung dari segala harap telah sampai di depan mata, aku merelakanmu kembali kepada yang Kuasa.