[PUISI] Terdalam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lagu-lagu lawas terdengar dari radio
Banyak memori yang membekas
Terkadang sinonim duka
Terkadang antonim duka
Lagu-lagu lawas berdendang tanpa batas
Hiruk pikuk jalanan depan rumah, menemani aku yang terdiam
Setiap insan miliki tujuan
Dalam masing-masing bahagia ataupun keresahan
Lagu-lagu lawas membuntuti rinduku
Kembali mengingat masa lalu
Saat masih kecil sering minta ini itu
Dengan sabar engkau turuti pintaku
Ayah, Ibu
Dua poros, dua kutub, satu dunia
Dua kekuatan, satu kesatuan cinta
Kakak,
Pemberi semangat serta sabar ikut merawat
Tak marah meski aku sering tak mau mengalah
Lagu-lagu lawas bersenandung dari radio tua
Tanpa jeda iklan, lagunya terus saja bergantian
Seperti memoriku yang terus berkejaran
Satu dengan lain menunggu untuk diputar dalam ingatan
Baca Juga: [PUISI] Mengantar Buah Hati
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.