[PUISI] Anak Anjing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membawamu di kardus kecil dari toko
Kepalamu menjulur, lalu kamu menggonggong dengan suaramu yang kecil
Para penunggang serigala memerhatikan kita, ada yang tersenyum, ada yang terganggu
Aku tersenyum, aku selalu tersenyum meskipun kamu dilarang
Kamu tumbuh besar dengan nasi dan tongkol, berjalan-jalan, dan berlari
Warnamu hitam dengan ekor coklat, kamu perempuan, kamu memesona
Ketika aku meninggalkanmu, ada yang mengganjal di hatiku
Aku berusaha semampuku untuk menjadi temanmu yang terbaik
Mini, belakangan ini kamu berliur, jujur saja, aku sudah tidak peduli dengan laranganku
Kita masuk ke dalam rumah, meskipun kamu takut melanggar batas dapur dan halaman belakang
Mini, kita harus ke dokter, secepatnya! Aku sudah bolos sekolah selama dua hari, menjagamu, dan dokter ini hanya, hanya, berkata tak bisa
Mini, kamu kesakitan, kata dokter, suntik mati, jalan terbaik
Baca Juga: [PUISI] Dua Malaikat Duniawi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.