[PUISI] Anak Anjing

Ketika aku meninggalkanmu, ada yang mengganjal di hatiku 

Membawamu di kardus kecil dari toko

Kepalamu menjulur, lalu kamu menggonggong dengan suaramu yang kecil

Para penunggang serigala memerhatikan kita, ada yang tersenyum, ada yang terganggu

Aku tersenyum, aku selalu tersenyum meskipun kamu dilarang

 

Kamu tumbuh besar dengan nasi dan tongkol, berjalan-jalan, dan berlari

Warnamu hitam dengan ekor coklat, kamu perempuan, kamu memesona

Ketika aku meninggalkanmu, ada yang mengganjal di hatiku

Aku berusaha semampuku untuk menjadi temanmu yang terbaik

 

Mini, belakangan ini kamu berliur, jujur saja, aku sudah tidak peduli dengan laranganku

Kita masuk ke dalam rumah, meskipun kamu takut melanggar batas dapur dan halaman belakang

Mini, kita harus ke dokter, secepatnya! Aku sudah bolos sekolah selama dua hari, menjagamu, dan dokter ini hanya, hanya, berkata tak bisa

Mini, kamu kesakitan, kata dokter, suntik mati, jalan terbaik

Baca Juga: [PUISI] Dua Malaikat Duniawi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rizky Fajar Adipratama Photo Verified Writer Rizky Fajar Adipratama

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi Setelah kau patahkan sayap ini Hingga ku takkan bisa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya