[PUISI] Luluh
Menunggu sungguh-sungguh
ilustrasi perempuan menunggu (unsplash.com/anthonytran)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuan,
Aku kian jenuh penuh keluh
Sebab rasa yang jatuh berujung tanpa acuh
Tak kunjung dirimu berlabuh
Mencipta tatap yang saling merengkuh
Mendekap detak yang kian bergemuruh
Menggapai lengan tuk mengecap sentuh
Pula bersikukuh
Pada rasa yang tak akan runtuh
Bilamana dirimu kan bersauh merangkai utuh?
Aku,
Menanti dengan kasih tersuguh
Sungguh-sungguh
Baca Juga: [PUISI] Menunggu Waktu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All