Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen Motherhood

Semua gender boleh baca untuk dapat pengetahuan baru

Motherhood atau momen menjadi ibu adalah hal yang selalu dianggap membahagiakan. Namun, tak aneh pula jika ada yang bilang momen itu tetap punya sisi negatif. Tak sedikit ibu yang mengalami burnout hingga depresi pasca melahirkan.

Meski sebenarnya bisa berbagi tugas dengan ayah, ibu biasanya dapat tekanan serta sorotan lebih dari sekitar. Untuk itu, membahas tentang motherhood dan segala seluk beluknya perlu lebih sering dilakukan. Ini pula yang coba diangkat oleh beberapa penulis lewat karya tulisnya.

Novel tentang motherhood terbaik yang pernah terbit sudah dikurasi buatmu. Silakan pilih yang paling menarik hati, ya.

1. The Island Child 

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodThe Island Child karya Molly Aitken (instagram.com/the.chelsea.chapters)

The Island Child adalah perpaduan drama dan folklore Irlandia yang berlakonkan Oona. Pembaca akan mengikuti perjalanan Oona saat kecil sampai akhirnya ia memutuskan meninggalkan pulau tempat tinggalnya untuk mencari kebebasan.

Sejak kecil ia tinggal di pulau dengan tradisi kental dan mengekang. Di fase awal hidupnya, Oona hanya bisa melihat dunia luar dari kacamata sang ibu. Sampai akhirnya ia dewasa dan menjadi ibu, ia mulai melihat ibunya dengan cara pandang yang berbeda. 

Novel ini bisa dikategorikan coming-of-age selain mengangkat isu womanhood dan motherhood. Sangat reflektif dan melankolis. 

2. Secret Daughter 

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodSecret Daughter oleh Shilpi Somaya Gowda (instagram.com/vellichor.book)

Somer, lakon utama di novel ini sangat optimis akan hidupnya. Ia baru menikah dan kariernya pun sedang menanjak.

Sampai semua seakan runtuh saat ia didiagnosa tidak bisa memiliki keturunan. Di belahan dunia lainnya, Kavita terpaksa menyerahkan putrinya ke panti asuhan untuk menyelamatkan nyawa sang bayi. Asha, sang bayi akhirnya jatuh ke pelukan Somer dan suaminya. Namun, ia pula yang nantinya akan mempertemukan Somer dan Kavita.

Agak tertebak, tetapi petualangan Asha mencari ibu kandungnya tetap menarik diikuti, kok. Apalagi ia dikemas lewat POV yang bergantian, jadi tak bikin bosan. 

3. My Name is Lucy Barton

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodMy Name is Lucy Borton (instagram.com/frenchflaps_and_deckleedges)

Novel ini mengeksplorasi hubungan ibu dan anak perempuan yang telah lama berpisah.

Lucy baru saja selesai melewati operasi besar dan sang ibu datang menjenguk. Saat itu, emosi Lucy membuncah. Ia mengingat masa kecilnya yang kelam dan hampir terabaikan hingga pernikahannya yang di ujung tanduk. 

4. Kim Jiyoung, Born 1982

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodKim Jiyoung, Born 1982 karya Cho Nam-Joo (instagram.com/wortgebastel.buchrezensionen)

Sudah diadaptasi jadi film tahun 2019 lalu, novel yang mengupas patriarki ini berkisah tentang Kim Jiyoung, perempuan 30 tahunan yang mengalami sindrom pasca melahirkan. Sembari mengenal kehidupan Jiyoung di usianya sekarang, pembaca akan diajak menengok masa kecil dan keluarga besar Jiyoung yang diskriminatif pada perempuan.

Ia serta kakak perempuan harus mengalah demi adik laki-laki dan masih banyak hal seksis lainnya yang disenggol di novel ini. 

Baca Juga: 7 Nilai Sosial yang Bisa Dipelajari dari Novel Totto Chan

5. Annie John

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodAnnie John oleh Jamaica Kincaid (instagram.com/luh_saar_uh)

Berkutat tentang dinamika hubungan ibu dan anak perempuannya, novel ini terasa dekat buat sebagian besar pembaca. Dari kecil hingga dewasa, hubungan ibu dan anak perempuan selalu berhiaskan perdebatan walau sebenarnya mereka saling sayang dan peduli. 

Itu pula yang dirasakan Annie John menginjak usianya yang ke-12. Ia mulai mempertanyakan aturan yang ibunya buat. Sampai akhirnya ia pergi merantau dan menyadari banyak hal.

Cocok buat semua umur, termasuk anak-anak usia sekolah, novel klasik ini bisa jadi kado untuk pembaca pemula. 

6.  The Leavers

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodThe Leavers oleh Lisa Ko (instagram.com/bombassbookclub)

Deming berusia 11 tahun saat ibunya pergi kerja dan tak pernah kembali. Ia kemudian diadopsi oleh pasangan asal Amerika Serikat, pindah dan berganti nama menjadi Daniel. Hingga ia dewasa, hilangnya sang ibu masih membekas di benaknya. Ia berusaha mencari tahu keberadaan sang ibu sekuat tenaganya. 

Drama keluarga yang menguras emosi dan bikin penasaran. Harus masuk daftar bacaan!

7. Breasts and Eggs

Bahagia dan Burnout, 7 Novel Terbaik untuk Mengenal Momen MotherhoodBreasts and Eggs karya Mieko Kawakami (instagram.com/sanuu_vaarala)

Mirip dengan Kim Jiyoung, Born 1982, novel asal Jepang ini juga menggugat patriarki. Bahkan dialog-dialognya lebih nendang dan terus terang. Novel ini berkutat pada perjalanan tiga perempuan, Natsu, sang kakak Makiko dan putri Makiko, Midori.

Ketiganya punya insekuritas sendiri tentang hidupnya. Natsu yang khawatir bakal hidup sendiri di masa tuanya karena keputusannya untuk tak punya anak. Makiko yang hendak melakukan prosedur implan payudara, dan Midoriko yang belakangan jadi sangat pendiam. 

Tak hanya menarik untuk perempuan dan calon ibu, novel di atas perlu dibaca semua kalangan dan gender untuk membuka wawasan dan merasakan empati. Selamat membaca!

Baca Juga: 5 Film Adaptasi Novel Agatha Christie Buat Kamu Pencinta Teka-teki

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya