[CERPEN] Cerita di Bus Sekolah

Besok akan dapat cerita apa?

Setiap pagi aku selalu menunggu bus sekolahku datang. Seraya ditemani walkman kesayanganku di tangan dan earphone yang terpasang di telinga, terputar musik ‘Here Comes the Sun’ dari band kondang kesukaanku, The Beatles. Mungkin muncul pertanyaan kenapa tidak naik kendaraan pribadi saja? Atau diantar orangtua? Keputusan ini memang pilihanku, bahkan kedua orangtuaku pun menyetujui.

Sebenarnya selain alasan yang sering ku sampaikan ke orangtua bahwa aku ingin mandiri, ada alasan lain kenapa aku masih suka bepergian ke sekolah degan naik bus sekolah itu.

Sensasi mendapat kursi yang mana dan teman duduk baru yang tidak kita kenal sebelumnya adalah alasanku paling kuat kenapa masih suka naik bus sekolah. Akan selalu ada cerita baru setiap perjalanan menuju sekolah. Orang-orang yang ku temui juga berbeda-beda. Pernah satu kali, aku duduk dengan seorang gadis yang bermata sipit, wajahnya lugu dan suaranya kecil sekali ketika berbicara. Ketika itu aku memberanikan diri untuk menyapanya.

“Hai,” sapaku dengan ramah

Ia menoleh ke arahku dengan tersenyum dan menyambut dengan baik uluran tanganku untuk menyalaminya. Matanya sangat sipit ketika ia menampakkan bulan sabit di wajahnya itu. Sangat berbeda denganku yang mengisi perjalanan dengan mendengarkan musik dari walkman, dia lebih sering membaca buku. Dia selalu menggendongi buku itu di pangkuannya.

“Kau sedang membaca apa?,” tanyaku penasaran

“Cerita dongeng Hansel dan Gretel,” jawabnya dengan suaranya yang kecil nan lucu.

“Kau suka cerita dongeng?,” tanyaku sekali lagi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ia hanya mengangguk seraya tersenyum. Kemudian pandangannya beralih pada walkman yang ada di tanganku.

“Kau sedang mendengarkan apa?,” tanyanya dengan lugu

“Ingin mendengarkan juga? Sini,” aku memberikan salah satu earphone ku di telinganya agar ia bisa mendengar lagu yang ku putar juga.

Ia tersenyum dan melanjutkan membaca seraya ditemani dengan musik yang mengalun di telinganya.

Di hari selanjutnya, ternyata aku duduk dengan dia lagi. Senang sekali melihatnya duduk di sampingku. Seperti orang yang punya kecocokan satu sama lain, aura kegembiraan saat bertemu dengan dia selalu muncul entah mengapa. Seperti punya teman baru yang menyenangkan, walau kita masih belum banyak bicara. Namun, hari itu ternyata hari terakhir pertemuanku dengannya karena ia akan berpindah kota ikut dengan orangtuanya yang harus berpindah tugas untuk pekerjaan. Sebelum turun dari bus ia memberiku sebuah buku.

“Ambil ini, anggap kenang-kenangan dariku. Semoga suka, ya, senang bisa menjadi teman sekursimu di perjalanan,” ia tersenyum haru.

Aku hanya bisa mengucap terima kasih dan berakhiran dengan memeluknya erat. Kini buku dongeng yang ia berikan padaku masih sering ku baca ketika kuingat dengan dia. Harap hati semoga bertemu kembali dengan seorang teman yang baik hati nan lugu seperti dia. Ah, cerita setiap perjalanan di bus sekolah selalu menyenangkan. Aku tidak sabar cerita mana lagi yang akan ku dapat besok.

Baca Juga: [CERPEN] Cukur Rambut

Santi Agustin Photo Verified Writer Santi Agustin

pelupa, makanya suka nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya