Bagi yang sering nonton drama Korea pasti tahu nih apa sih gui itu? Kalau kalian sering liat restoran di Korea memiliki lubang di tengah meja untuk memanggang, di tempat itu pasti menjual beragam gui.
Gui sendiri merupakan jenis daging yang dipanggang pada makanan Korea. Dagingnya sendiri terdiri dari daging sapi, ayam, dan babi.
Nah, dari daging tersebut ada yang dibumbui dan juga yang gak dibumbui sebelum dipanggang. Untuk tahu lebih banyak variasi gui, simak langsung di bawah ini yuk!
Hanjeongsal adalah potongan daging babi yang berasal dari rahangnya. Bagian ini hanya dapat diproduksi sekitar 200 gram pada tiap ekor babi karena itu hanjeongsal tak selalu tersedia di beberapa restoran.
Hanjeongsal atau juga kerap disebut hangjungsal memiliki perpaduan tekstur renyah dan kenyal. Untuk rasanya, hanjeongsal terasa begitu juicy setelah dipanggang, namun rasanya lebih berminyak dari bagian daging babi lainnya.
Moksal juga berasal dari daging babi yang didapat dari bagian lehernya. Bagian ini memiliki karakteristik yang sedikit keras dan kaku karena itu cocok untuk dipanggang.
Moksal memiliki lemak yang tidak begitu banyak dan akan dipotong kecil-kecil menggunakan gunting saat dipanggang. Selain samgyeopsal, moksal juga jadi bagian favorit untuk Korean barbeque.
Gopchang-gui merupakan hidangan yang berasal dari jeroan atau babat sapi. Sesuai namanya, gopchang merupakan bagian usus kecil dari sapi yang biasanya dipotong kecil-kecil.
Gopchang-gui biasanya disajikan polos atau bisa juga dimarinasi dengan saus pedas. Tambahan sayuran juga sering menjadi pelengkap dan soju sering menjadi pendamping gopchang-gui ini.
Ogyeopsal sering disebut mirip dengan potongan samgyeopsal yang juga berasal dari bagian perut babi. Namun, ogyeopsal memiliki sedikit perbedaan yaitu bagian ini menyatu dengan kulit.
Ogyeopsal memiliki arti 5 lapisan, sesuai dengan 5 lapisan pada potongan dagingnya. Ogyeopsal dapat dinikmati bersama saus celup dan juga dibuat menjadi bungkusan ssam.
Dari namanya, tteokgalbi sering diartikan sebagai iga kue beras. Tteokgalbi dibuat dari iga sapi yang digiling, dimarinasi lalu dibentuk layaknya patty.
Patty ini biasanya dibentuk bersama dengan bagian tulang iga lalu dibakar bersama. Kini, tteokgalbi memiliki banyak variasi dengan beragam bahan tambahan.
Dwaeji galbi merupakan potongan dari iga daging babi yang sering dimarinasi sebelum dipanggang. Bumbu yang digunakan biasanya adalah campuran gochujang dengan tambahan anggur beras, bawang putih dan jahe.
Setelah dipanggang, dwaeji galbi sering dijadikan bungkusan ssam dari daun selada atau daun perilla. Tak lupa juga saus ssamjang, banchan, dan beragam sayuran lainnya.
Yang membedakan L.A Galbi dari galbi lainnya yaitu potongannya yang lebih pendek dari galbi biasanya. L.A galbi tidak mengikuti tulang iga namun memotongnya lebih kecil dan tipis.
Sebelum dipanggang di atas arang, L.A galbi dimarinasi menggunakan kecap, bawang bombai dan pir Asia. Hidangan satu ini dipercaya berasal dari komunitas Korea di Los Angeles.
Variasi dari galbi memang beragam, tapi galbi aslinya merupakan potongan iga sapi yang dimarinasi sebelum dipanggang. Meski lebih banyak menggunakan daging sapi, galbi juga bisa menggunakan daging ayam dan babi.
Untuk marinasinya, galbi menggunakan kecap, gula, anggur beras, minyak wijen dan, bawang bombai. Galbi sudah ada sejak abad ke-18 sejak dibangunnya Istana Hwa pada masa jabatan Raja Jeongjo.
Samgyeopsal diartikan sebagai tiga lapisan daging sesuai dengan lapisan yang terlihat pada potongan daging. Samgyeopsal merupakan bagian perut babi yang kini menjadi gui paling mahal di Korea.
Samgyeopsal menjadi hidangan paling popular yang dinikmati bersama soju sejak tahun 1960-an. Untuk memanggang samgyeopsal diperlukan wajan khusus yang membuat lemak dagingnya tak menyatu.
Nama bulgogi berasal dari kata bool dan gogi yang berarti api dan daging. Bulgogi merupakan daging tipis yang dimarinasi dengan saus pedas sebelum dipanggang.
Setelah dimarinasi, barulah dipanggang dengan api besar di atas piring logam bulat yang berlubang. Bulgogi di Korea telah ada sejak periode Goguryeo lho.
Itulah beberapa variasi gui yang banyak dinikmati di Korea Selatan. Kalian pernah coba salah satunya?