Marshmallow jadi camilan manis yang digemari banyak orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Teksturnya yang lembut dan kenyal bikin nagih banget, apalagi kalau dibakar di atas api unggun. Namun, tahukah kamu kalau gak semua marshmallow itu halal?
Ya, sebagian besar marshmallow mengandung gelatin, dan jenis gelatin inilah yang menentukan halal atau tidaknya produk tersebut. Buat kamu yang pengin lebih aware soal ini, simak dulu cara membedakan marshmallow halal dan non halal berikut ini!
Langkah pertama yang paling simpel adalah membaca label kemasan. Biasanya, produsen mencantumkan bahan-bahan utama, termasuk gelatin. Kalau kamu menemukan kata “gelatin” tanpa keterangan asalnya, sebaiknya kamu waspada.
Gelatin bisa berasal dari sapi, babi, atau ikan. Kalau tidak dijelaskan, besar kemungkinan gelatin tersebut berasal dari sumber yang belum jelas kehalalannya.
Cara paling aman adalah cari marshmallow yang sudah punya sertifikasi halal dari lembaga terpercaya seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Label ini biasanya tercetak jelas di bagian depan atau belakang kemasan. Dengan adanya sertifikasi ini, kamu gak perlu ragu lagi soal kehalalan bahannya.
Marshmallow impor, terutama dari negara-negara barat, sering kali menggunakan gelatin babi karena lebih umum digunakan di sana.
Kalau kamu beli produk luar negeri, pastikan ada label halal internasional atau penjelasan bahwa gelatin yang digunakan berasal dari hewan halal dan disembelih sesuai syariat. Jadi, jangan asal pilih, ya!
Kalau ingin yang 100 persen aman, kamu bisa pilih marshmallow yang berlabel vegan. Marshmallow jenis ini biasanya menggunakan agar-agar atau pektin sebagai pengganti gelatin, jadi gak mengandung unsur hewani sama sekali. Tapi tetap, kami sarankan untuk melihat labelnya untuk memastikan.
Sebenarnya, menikmati marshmallow halal itu gak susah, asal kamu jeli dan teliti sebelum membeli. Selalu cek bahan dan label halal, terutama kalau kamu beli secara online atau produk impor.