Masih berada di satu kawasan yang sama, Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang letaknya tak jauh dari Indonesia. Sebab masih berada di kawasan yang sama, tentu ada banyak kesamaan antara Thailand dan Indonesia. Salah satunya adalah soal kuliner.
Beberapa camilan di Negeri Gajah Putih tersebut pun diketahui juga memiliki kemiripan dengan jajanan pasar di Indonesia. Apa saja camilan yang dimaksud? Yuk, cari tahu di bawah ini!
Camilan Thailand ini mirip sekali dengan cenil, salah satu jajanan pasar dari Indonesia. Meski penampilannya sama, kanom leb meu nang menggunakan bahan dasar campuran tepung beras dan tapioka. Sementara cenil sendiri terbuat dari campuran tepung tapioka dan sedikit terigu.
Kanom leb meu nang juga disajikan dengan parutan kelapa serta taburan gula pasir di atasnya. Parutan kelapa yang digunakan umumnya berukuran lebih besar dibanding dengan di Indonesia.
Bedanya dengan cenil, camilan ini dihidangkan dengan santan kelapa kental untuk dicampurkan menjadi satu. Kanom leb meu nang juga tak bisa dinikmati kapan saja. Sebab camilan ini biasa disajikan saat upacara pernikahan atau mengajarkan agama Buddha di vihara. Bentuknya yang kecil dan panjang membuat kanom leb meu nang punya sebutan dalam bahasa Inggris sebagai lady finger.
Orang Jawa menyebut jajanan pasar ini dengan nama grontol jagung. Sedangkan orang Thailand memberi nama camilan satu ini sebagai khao pot kluk maprao. Jauh sebelum mengenal jasuke atau jagung susu keju, camilan ini sudah lebih dulu eksis.
Sama seperti grontol jagung, khao pot kluk maprao juga terbuat dari jagung manis. Jagung manis ini kemudian di rebus dan diberi parutan kelapa serta gula pasir. Orang Thailand sendiri kerap mengonsumsi camilan ini di pagi hari, terutama untuk mengganjal perut sebelum sarapan dengan menu makanan yang berat.
Punya nama kanom ko, camilan Thailand ini hampir tidak ada bedanya dengan klepon dari Indonesia. Bila klepon identik dengan warna hijau, maka kanom ko lebih bervariasi dan berwarna-warni, mulai dari biru, kuning, merah muda, hingga hijau. Bahan untuk membuat kanom ko juga serupa dengan klepon, yakni menggunakan tepung beras ketan yang diberi isian gula jawa.
Penyajian kanom ko juga sangat amat mirip dengan klepon yang mana bola-bola berisi gula jawa digulingkan ke atas parutan kelapa. Sama seperti kebanyakan camilan Thailand lainnya, parutan kelapa yang digunakan memang terbilang lebih besar cenderung mirip kelapa muda yang dikeruk, tapi dengan ukuran yang lebih kecil.
Kanom chan adalah istilah untuk menyebut camilan dari Thailand yang terdiri dari beberapa lapis. Kalau di Indonesia kita mengenal jajanan pasar yang mirip sekali dengan kanom chan sebagai kue lapis. Camilan ini sendiri sudah ada dari periode Sukhothai dan merupakan akulturasi dari budaya Thailand, China, serta India.
Bahan pembuatan kanom chan antara lain terdiri dari tepung tapioka, tepung beras, dan juga santan. Warna dari kanom chan terbilang lebih variatif dari kue lapis di Indonesia yang umumnya hanya didominasi warna coklat, merah muda, maupun hijau.
Kanom chan bisa dibuat dari beragam warna, tapi memiliki layer yang sama seperti kue lapis, yakni satu layer berwarna dan satu lagi layer dengan warna putih. Jenis camilan ini yang paling digemari adalah kanom chan dengan layer putih hijau yang terbuat dari campuran sari pandan.
Kalau camilan yang satu ini sudah terkenal banget di beberapa negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Bila di Indonesia dinamakan onde-onde, maka camilan dari Thailand tersebut disebut sebagai kanom nga tod. Camilan ini banyak ditemukan di pinggir jalan sama seperti onde-onde.
Bila onde-onde umumnya hanya berisi kumbu kacang hijau, maka kanom nga tod ada juga yang diisi dengan kumbu kacang merah. Kulit yang membungkusnya terbuat dari adonan tepung ketan yang memberikan sensasi sedikit liat saat digigit. Kanom nga tod kemudian digulingkan di atas biji wijen, lalu digoreng hingga berwarna keemasan.
Kata kanom dalam bahasa Thiland memiliki arti dessert atau hidangan penutup. Makanan-makanan di atas pun kerap dijadikan sebagai hidangan pencuci mulut di Thailand. Kalau kamu berkesempatan pergi ke Thailand, tak ada salahnya untuk mencoba lima makanan di atas. Siapa tahu, kamu bisa membedakan rasanya atau malah tertipu karena saking miripnya.