Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Teh yang Bukan Berasal dari Daun Teh, Ada Apa Saja?

Ilustrasi teh (pexels.com/Mareefe)
Ilustrasi teh (pexels.com/Mareefe)

Teh merupakan minuman favorit banyak kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, senang menikmati minuman ini. Apalagi menikmati secangkir teh hangat saat musim hujan atau segelas teh dingin saat cuaca terik, rasanya pasti nikmat sekali.

Teh yang kita kenal selama ini berasal dari tanaman teh berjenis Camellia sinensis yang banyak ditanam di perkebunan. Namun, tahukah kamu kalau tidak hanya tanaman teh saja yang bisa dimanfaatkan menjadi teh lho. Ternyata ada beberapa jenis tanaman lain yang bisa dijadikan alternatif pengganti daun teh.

Apa sajakah tanaman itu? Mari simak ulasan berikut ini!

1. Teh rosella

Pixabay.com/JoaKwan
Pixabay.com/JoaKwan

Bunga dan daun rosella juga sering dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk dijadikan minuman teh. Teh yang berasal dari bunga rosella akan tampak berwarna kemerahan. Warna merah yang dihasilkan berasal dari bunga rosella.

Walaupun warnanya merahnya yang mencolok, tetapi jangan salah lho karena manfaat teh rosella sangat luar biasa untuk tubuh. Salah satunya dapat menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, mencegah obesitas, dan mengatasi kolesterol jahat. 

2. Teh dari bunga mawar

Pixabay.com/iira116
Pixabay.com/iira116

Bunga mawar ternyata bisa dimanfaatkan menjadi minuman teh. Bagian tanaman ini yang digunakan adalah kelopak dan kuncup bunga mawar. Selain rasanya yang unik dan harum, ternyata khasiat yang didapat apabila mengonsumsi teh dari bunga mawar tidak main-main, seperti melancarkan pecernaan, membersihkan toksin atau racun dalam tubuh, meningkatkan imunitas, dan memperbaiki sel yang rusak.

Bagi wanita yang sedang menstruasi, teh mawar sangat cocok diminum untuk meringankan nyeri haid atau menstruasi.

3. Teh telang

Ilustrasi bunga telang (Pixabay.com/632240)
Ilustrasi bunga telang (Pixabay.com/632240)

Bunga telang sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias di perkarangan rumah,karena warna birunya cukup cantik dan indah. Bunga yang memiliki nama latin Clitoria ternatea ini ternyata berasal dari kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bunga kembang telang bisa diolah menjadi teh.

Untuk membuat teh kembang telang, kita hanya butuh beberapa helaian bunga kembang telang, lalu dijemur hingga kering. Setelah kering, letakan dalam gelas dan kemudian tuangkan sebanyak beberapa mililiter air hangat hingga warnanya berubah menjadi biru.

4. Teh chamomile

Pixabay.com/congerdesign
Pixabay.com/congerdesign

Bagian yang dimanfaatkan untuk membuat teh chamomile adalah bunganya. Bunga chamomile mirip dengan bunga daisy, tetapi ukurannya lebih kecil. Jenisnya pun terbagi dua yaitu Matricaria recutita atau chamomile Jerman dan Chamaemelum nobilea atau chamomile Yunani. Perbedaannya terletak pada aromanya. Pada chamomile Jerman baunya lebih wangi dan aroma yang kuat. Sedangkan chamomile Yunani aromanya lebih manis.

Walaupun ada dua jenis, ternyata khasiatnya sama dan cukup baik untuk kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung, menjaga tubuh dari bakteri jahat, dan mencegah peradangan.

5. Teh bunga dandelion

Pixabay.com/Comfreak
Pixabay.com/Comfreak

Cara membuat teh dari bunga dandelion cukup mudah, yaitu ambil beberapa bunga dandelion, masukan ke wadah atau cangkir. Lalu, seduh dengan air panas selama 15 menit dan setelah itu bisa langsung dinikmati.

Manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi teh dandelion ini adalah menjaga kadar gula darah, meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan nafsu makan, dan menurunkan kadar kolesterol. 

Itulah 5 jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti daun teh. Lalu, jenis teh apa saja yang sudah pernah kamu nikmati?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us