Ketika mengonsumsi ikan, rata-rata setiap orang pasti membuang tulangnya. Padahal, tulang ikan yang kita kira sampah malah bisa menjadi sumber zat gizi baru yang sangat baik bagi tubuh, lho.
Ketika diolah dengan cara yang tepat, tulang ikan itu dapat berubah menjadi beraneka ragam camilan sehat. Penasaran apa saja jenis olahannya? Simak infonya di bawah ini ya, foodies!
Biskuit digemari hampir oleh semua kalangan. Karakteristik biskuit yang renyah, memiliki warna yang menarik dan aroma yang menggugah selera mampu membangkitkan selera makan kita. Selain itu, nilai nutrisi yang ditawarkan pada biskuit membuatnya semakin menggiurkan.
Umumnya biskuit terbuat dari campuran tepung terigu, gula, margarin, kuning telur, susu full cream, baking powder dan vanili. Untuk meningkatkan nilai nutrisinya, kamu bisa menambahkan tepung tulang ikan jangilus. Menurut hasil penelitian dalam Jurnal Akuatika Vol. 5 No. 1 tahun 2014, penambahan tepung tulang ikan jangilus terbukti mampu meningkatkan kadar protein pada biskuit.
Kamu pasti sudah gak asing nih dengan cilok. Makanan khas Jawa Barat ini sering ditemukan di sepanjang jalan. Dengan harganya yang terjangkau, cilok sering dijadikan snack untuk ngemil sore.
Tekstur yang kenyal serta tambahan bumbu pelengkap seperti sambal kacang, kecap dan saus bikin makanan ini jadi favorit semua kalangan. Lezat hanyalah sekedar rasa yang habis di lidah. Tapi rasanya tak lengkap bila makanan hanya lezat saja. Untuk itu, aspek nutrisi tak boleh disepelekan.
Menurut penelitian dalam Jurnal Lemuru Vol. 1 No. 1 tahun 2019, bahan tambahan berupa tulang ikan tuna yang ditepungkan mampu meningkatkan nilai gizi cilok khususnya kalsium. Namun, penambahan tepung ini juga gak sembarangan ya, foodies. Kamu harus tetap memperhatikan takarannya agar cilokmu tetap lezat.
Stik yang renyah nan gurih merupakan camilan andalan yang disukai masyarakat. Biasanya, stik terbuat dari campuran tepung terigu, tepung tapioka, margarin, telur, garam, bawang putih, minyak goreng dan air. Menurut penelitian dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 2 tahun 2016, stik ternyata memiliki manfaat dari sisi kesehatan apabila ditambahkan tepung tulang ikan tuna.
Zat gizi seperti kalsium dan fosfor akan meningkat drastis dengan penambahan tepung tulang ikan tuna. Nutrisi yang terdapat pada 100 gram stik yang belum ditambahkan tepung tulang ikan tuna sejumlah 44,5 g kalsium dan 168 mg fosfor. Tetapi dengan penambahan 10% tepung tulang ikan tuna, kandungan gizinya meningkat menjadi 1552 mg kalsium dan 1637 mg fosfor.
Selain nasi, mie biasanya dikonsumsi sebagai makanan berat. Porsi yang seimbang dan tambahan topping seperti sayur-sayuran, bakso, ayam hingga seafood membuat mie tak kalah mengenyangkan daripada nasi.
Mie dipilih karena mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga efek kenyang dapat bertahan lama. Namun, selain karbohidrat kamu juga bisa mendapat nilai gizi lain pada hidangan mie mu lho.
Dikutip dari Jurnal Stigma Vol. 14 No. 2 tahun 2021, penggunaan terigu yang disubstitusi oleh tepung tulang ikan bandeng akan meningkatkan nilai protein pada mie basah. Komposisi terbaik untuk membuat mie basah yakni dengan menggunakan 95% terigu dan 5% tepung tulang ikan bandeng.
Siapa di sini yang kalau makan harus ada kerupuknya? Kerupuk menjadi makanan pendamping yang paling disukai. Jenis kerupuk seperti kerupuk udang dan kerupuk blek sering ditemukan di meja-meja warung makan terdekat maupun meja makan di rumah sendiri. Teksturnya yang renyah dipadu dengan aromanya yang khas dan gurih sangat pas dijadikan teman nasi.
Selain kerupuk di atas, ada juga nih kerupuk yang masih jarang terdengar di telinga yaitu kerupuk tulang ikan bandeng. Berdasarkan Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan Vol. 11 No. 1 tahun 2019, makanan yang ditambahkan tepung tulang ikan bandeng akan memiliki kandungan kalsium, fosfor dan protein lebih tinggi dibanding makanan tanpa penambahan tepung tulang ikan bandeng.
Nah foodies, itu dia beberapa kreasi makanan yang dapat diolah dari tulang ikan. Tertarik mencobanya?