5 Perbedaan Bolu Gulung vs Swiss Roll, Mirip tapi Gak Sama!
Kalau kamu suka camilan manis yang lembut dan tampilannya estetik, pasti gak asing lagi sama bolu gulung dan swiss roll. Sekilas, dua kue ini tampak identik, sama-sama berbentuk gulungan cantik berisi krim atau selai. Namun, ternyata ada beberapa perbedaan menarik di balik tampilan serupa mereka. Banyak orang bahkan mengira swiss roll itu hanya sebutan “bule” untuk bolu gulung, padahal asal-usul dan teknik pembuatannya bisa beda banget, lho!
Nah, agar kamu gak bingung lagi waktu beli di toko kue, yuk kita bahas tuntas apa saja yang bikin bolu gulung dan swiss roll punya karakter unik masing-masing. Siapa tahu, setelah baca ini kamu bisa lebih jago milih dan bikin versi favoritmu sendiri!
1. Asal-usul
Bolu gulung adalah adaptasi lokal dari swiss roll yang sudah lama berkembang di Indonesia. Kue ini jadi favorit karena teksturnya lembut dan cocok dengan lidah orang Indonesia yang suka kue manis tapi ringan. Biasanya, bolu gulung dijual di toko roti tradisional, kadang dengan isian selai stroberi, nanas, cokelat, atau buttercream klasik.
Sementara itu, swiss roll berasal dari Eropa, tapi bukan dari Swiss seperti namanya. Swiss roll dipercaya berkembang di Inggris atau Austria pada abad ke-19. Kue ini masuk kategori sponge cake yang digulung dengan isi krim atau selai dan tampilannya cenderung lebih rapi serta bertekstur lembut tapi sedikit elastis.
2. Tekstur dan adonan
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tekstur dan bahan dasar adonan. Swiss roll biasanya dibuat dari adonan sponge cake yang ringan dan berpori halus, hasil dari pengocokan telur dan gula hingga mengembang sempurna tanpa banyak penggunaan mentega. Karena itu, swiss roll terasa lebih airy dan lentur saat digulung.
Sedangkan bolu gulung versi Indonesia cenderung menggunakan lebih banyak margarin atau mentega. Hasilnya, teksturnya sedikit lebih padat dan buttery. Ini juga yang membuat bolu gulung punya aroma khas yang menggoda.
3. Jenis isian
Swiss roll cenderung diisi dengan whipped cream, selai buah, atau buttercream ringan yang lembut dan gak terlalu manis. Sementara, bolu gulung lokal justru lebih berani dalam urusan rasa. Kita bisa menemukan versi dengan cokelat kental, keju, pandan, moka, atau bahkan varian modern seperti matcha dan red velvet.
Beberapa toko kue Indonesia juga suka berinovasi dengan isian yang lebih berat. Misalnya buttercream tebal, selai kacang, atau potongan buah asli. Jadi, bisa dibilang, bolu gulung punya ruang kreativitas yang lebih luas dalam hal rasa.
4. Proses pembuatan
Proses pembuatan keduanya juga sedikit beda. Swiss roll menekankan pada pengocokan telur yang tepat agar adonan tetap ringan dan elastis. Kalau terlalu lama dipanggang, adonan bisa retak waktu digulung. Sementara bolu gulung lebih mudah dibuat karena teksturnya sedikit lebih padat. Bahkan, beberapa resep bolu gulung menggunakan teknik all-in-one alias semua bahan dicampur sekaligus, jadi lebih praktis untuk pemula.
5. Cita rasa dan kesan akhir
Swiss roll biasanya punya rasa yang lebih light dan seimbang. Gak terlalu manis, dengan aftertaste lembut dari krim atau selai buah. Cocok untuk kamu yang suka dessert ringan dan elegan.
Sebaliknya, bolu gulung Indonesia terasa lebih kaya rasa. Setiap gigitan berasa nostalgia, apalagi kalau disajikan bareng teh hangat sore hari. Rasanya lebih padat dan manis, tapi tetap lembut di lidah.
Jadi, meski kelihatannya mirip, bolu gulung dan swiss roll punya karakter yang sangat berbeda. Swiss roll adalah versi klasik bergaya Eropa dengan tampilan halus dan rasa lembut, sementara bolu gulung adalah versi lokal yang lebih kaya rasa dan penuh variasi. Kalau kamu suka kue ringan dan elegan, Swiss roll jawabannya. Namun, kalau kamu lebih suka cita rasa manis yang bikin nostalgia, bolu gulung lokal pasti gak bakal mengecewakan.
