5 Perbedaan Tarte Tatin dan Apple Pie, Mana Lebih Legit?

- Cara penyajian: terbalik vs tradisional
- Tekstur dan rasa apel yang berbeda
- Adonan pastry yang digunakan untuk keduanya
Pencinta dessert berbahan apel pasti pernah mendengar nama tarte tatin dan apple pie. Keduanya sama-sama populer, manis, dan sering jadi pilihan untuk camilan ataupun hidangan penutup. Tapi, tahukah kamu kalau sebenarnya tarte tatin dan apple pie punya cukup banyak perbedaan yang menarik untuk diulik?
Artikel ini akan membahas lima perbedaan utama antara tarte tatin dan apple pie yang membuat keduanya unik. Siapa tahu setelah membaca ini, kamu bisa memutuskan mana yang lebih cocok untuk dibuat atau dicicipi terlebih dahulu. Yuk, simak sampai akhir dan temukan pilihanmu sendiri.
1. Cara penyajian: terbalik vs tradisional

Tarte tatin terkenal dengan teknik upside-down atau dibalik setelah dipanggang. Dalam prosesnya, apel dan karamel diletakkan di dasar loyang lalu ditutup adonan pastry, kemudian dipanggang dan dibalik saat penyajian. Teknik inilah yang menciptakan permukaan karamel mengkilap khas tarte tatin.
Sedangkan apple pie disajikan dengan cara tradisional, di mana apel diletakkan di dalam kulit pie dan ditutup adonan atau dibuat pola kisi di atasnya. Penampilan apple pie biasanya terlihat klasik dengan kulit pie keemasan di atasnya. Keduanya mempunyai daya tarik visual masing-masing yang membuat penggemarnya jatuh cinta.
2. Tekstur dan rasa apel

Tarte tatin mengandalkan tekstur apel yang lebih lembut karena dimasak bersama karamel hingga setengah matang sebelum dipanggang. Proses karamelisasi ini membuat rasa apel jadi lebih kaya, legit, dan wangi. Hasil akhirnya pun terasa meleleh di mulut dengan sensasi manis yang pekat.
Sementara itu, apple pie umumnya menggunakan potongan apel segar yang langsung dibungkus dalam adonan dan dipanggang. Tekstur apel pada apple pie cenderung lebih padat dan sedikit crunchy dengan rasa manis asam yang segar. Perbedaan ini membuat tarte tatin terasa lebih manis legit, sedangkan apple pie lebih seimbang antara manis dan asam.
3. Adonan pastry yang digunakan

Tarte tatin biasanya menggunakan puff pastry atau pâte brisée yang tipis, ringan, dan renyah. Lapisan pastry ini hanya ada di atas (yang jadi bawah saat dibalik) sehingga lebih fokus menonjolkan rasa apel dan karamel. Teksturnya pun lebih garing saat dipanggang.
Berbeda dengan apple pie yang menggunakan pie crust tebal di dasar dan sering kali juga sebagai penutup. Pie crust apple pie terasa lebih kokoh dan buttery, sehingga memberi gigitan yang padat dan gurih. Perbedaan adonan ini juga membuat sensasi makan keduanya berbeda.
4. Proses pembuatan

Membuat tarte tatin menuntut langkah ekstra, yaitu memasak karamel dan apel terlebih dahulu di atas kompor. Setelahnya, adonan pastry diletakkan di atasnya sebelum semuanya masuk ke oven. Teknik ini memang butuh kehati-hatian, terutama saat membalik tarte-nya.
Apple pie terbilang lebih simpel karena apel dicampur gula, kayu manis, dan tepung lalu langsung diletakkan di dalam adonan pie, ditutup, dan dipanggang. Meski tetap perlu ketelitian, prosesnya lebih mudah dan minim risiko karamel gosong. Jadi, soal kesulitan, tarte tatin cenderung sedikit lebih menantang.
5. Aroma dan sentuhan akhir

Aroma tarte tatin dominan wangi karamel yang legit dan sedikit smoky karena proses karamelisasi. Saat disajikan hangat, tarte tatin sering kali disempurnakan dengan sedikit es krim vanila atau crème fraîche di atasnya. Sensasi legit, wangi, dan creamy-nya terasa mewah.
Apple pie punya aroma khas kayu manis yang harum dan langsung bikin lapar. Biasanya apple pie juga disajikan dengan es krim vanila atau whipped cream untuk menambah kelembutan. Aroma rempah dan apel panggang menjadi ciri khas apple pie yang tak tergantikan.
Jadi, kamu lebih tergoda mencoba tarte tatin atau apple pie terlebih dahulu? Apa pun pilihanmu, keduanya tetap lezat dan selalu punya tempat di hati para pencinta dessert.