Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi panna cotta (freepik.com/atlascompany)

Panna cotta adalah dessert khas Italia yang punya tekstur lembut seperti puding, dengan rasa manis ringan dan aroma yang khas. Walau kelihatannya mewah, ternyata panna cotta bisa banget kamu buat sendiri di rumah dengan bahan-bahan sederhana. Tapi, gak sedikit orang yang gagal bikin panna cotta yang enak karena hasilnya berbau susu, terlalu keras, atau malah gak bisa set.

Biar kamu gak kecewa dengan hasilnya, penting banget tahu rahasia bikin panna cotta yang lembut, wangi, dan punya konsistensi yang pas—gak terlalu cair, tapi juga gak seperti agar-agar. Kuncinya ada pada pemilihan bahan, takaran, dan cara masak yang tepat.

Yuk, simak lima rahasia penting ini biar kamu bisa bikin panna cotta yang seenak dessert hotel bintang lima, tapi buatan rumah sendiri!

1. Gunakan krim cair berkualitas, bukan susu UHT biasa

ilustrasi krim cair (commons.wikimedia.org/udgefloro)

Panna cotta secara harfiah berarti "krim yang dimasak", jadi bahan utamanya tentu saja adalah krim. Banyak orang salah kaprah dan mengganti seluruh krim dengan susu UHT biasa. Padahal, ini bikin tekstur jadi encer dan rasa panna cotta kurang creamy. Bahkan, kalau susu yang dipakai kualitasnya rendah, bisa muncul bau amis atau bau susu yang terlalu kuat.

Sebaiknya gunakan krim cair atau heavy cream dengan kadar lemak tinggi (sekitar 30–35%). Krim jenis ini bikin panna cotta jadi lebih lembut, rasanya ringan, dan gak berbau tajam. Kamu bisa campur sedikit susu full cream untuk menyeimbangkan rasa, tapi jangan jadikan susu sebagai bahan utama.

Kalau memang harus pakai susu karena keterbatasan bahan, pastikan susu dipanaskan bersama vanila dan disaring lebih dulu. Ini bisa bantu mengurangi aroma susu yang menyengat dan bikin hasil akhirnya tetap harum.

2. Tambahkan vanila asli untuk menghilangkan bau amis

ilustrasi vanilla bean (freepik.com/timolina)

Aroma vanila bukan cuma bikin panna cotta jadi harum, tapi juga berfungsi untuk menetralisir bau amis dari krim atau susu. Jadi, penting banget untuk menambahkan vanila ke dalam adonan. Kalau bisa, gunakan vanila asli seperti vanilla bean atau ekstrak vanila murni, bukan essence sintetis yang terlalu tajam.

Kalau kamu pakai vanilla bean, belah batangnya lalu keruk isinya dan masukkan ke dalam krim saat dipanaskan. Aromanya bakal keluar perlahan dan memberikan rasa yang lebih dalam serta alami. Sementara itu, ekstrak vanila cair bisa ditambahkan setelah krim selesai dipanaskan agar aromanya tetap kuat.

Penggunaan vanila ini jadi kunci utama agar panna cotta buatanmu punya aroma wangi yang khas dan gak berbau susu. Selain vanila, kamu juga bisa tambahkan sedikit kulit jeruk atau lemon zest untuk memberi aroma segar dan menambah karakter rasa.

3. Gunakan gelatin secukupnya agar tekstur tetap lembut

ilustrasi gelatin (freepik.com/stockking)

Salah satu kesalahan paling umum saat bikin panna cotta adalah menggunakan terlalu banyak gelatin. Hasilnya? Tekstur jadi kenyal seperti agar-agar, padahal seharusnya panna cotta punya tekstur lembut, hampir seperti krim padat yang meleleh di mulut. Kuncinya adalah menakar gelatin dengan tepat.

Untuk 500 ml campuran krim dan susu, kamu cukup menggunakan sekitar 5 gram gelatin bubuk atau 2–2,5 lembar gelatin lembaran. Pastikan gelatin dilarutkan dengan benar: kalau pakai bubuk, rendam dulu dengan sedikit air dingin selama 5–10 menit sampai mengembang, baru campur ke dalam krim panas (bukan mendidih).

Aduk rata dan jangan panaskan terlalu lama setelah gelatin masuk. Suhu terlalu tinggi bisa merusak kemampuan gelatin untuk mengeras. Jadi, cukup panaskan sampai semua bahan tercampur sempurna, lalu segera tuang ke dalam cetakan dan diamkan.

4. Tuang adonan ke cetakan

ilustrasi adonan panna cotta (commons.wikimedia.org/Glen MacLarty)

Setelah semua bahan tercampur, penting banget buat menyaring adonan panna cotta sebelum dituang ke cetakan. Ini akan membantu menghilangkan gumpalan kecil dari gelatin atau sisa-sisa bahan lain yang belum larut sempurna, sehingga hasil akhirnya jadi halus tanpa tekstur aneh di dalamnya.

Gunakan saringan halus dan tuang perlahan ke dalam cetakan. Kamu juga bisa pakai cetakan silikon atau gelas kecil untuk tampilan yang cantik dan memudahkan saat mengeluarkan panna cotta nanti. Selain itu, pastikan kamu diamkan adonan di suhu ruang dulu sebelum dimasukkan ke kulkas, supaya uap panas gak mengganggu proses pendinginan.

Langkah ini sering dianggap sepele, tapi efeknya besar banget terhadap hasil akhir. Panna cotta yang disaring akan punya permukaan mulus, tekstur lembut, dan rasa yang lebih bersih di mulut.

5. Dinginkan minimal 4 jam agar set sempurna

ilustrasi panna cotta (commons.wikimedia.org/Joy)

Panna cotta butuh waktu untuk mengeras dengan sempurna. Simpan dalam kulkas selama minimal 4 jam sebelum disajikan. Jangan buru-buru dikeluarkan atau dipaksa dicetak saat masih setengah padat, karena teksturnya bisa rusak dan pecah saat dikeluarkan.

Kalau kamu pengin hasil yang lebih maksimal, dinginkan semalaman. Selain bikin panna cotta set lebih sempurna, proses ini juga membantu rasa jadi lebih menyatu dan aromanya keluar lebih baik. Pastikan kamu tutup cetakan dengan plastik wrap agar permukaannya gak kering atau menyerap bau kulkas.

Sebelum disajikan, kamu bisa tambahkan topping seperti saus buah beri, caramel, atau potongan buah segar. Kombinasi ini gak cuma mempercantik tampilan, tapi juga menambah dimensi rasa biar makin istimewa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team