5 Serba-serbi Kue Apem, Kudapan dari Tanah Jawa yang Sarat Makna

Kue apem adalah salah satu kue legendaris yang terkenal di tanah Jawa. Pada beberapa perayaan, kue apem ini eksis sebagai sajian dalam perayaan. Kue apem sendiri berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu afuum yang artinya maaf atau pengampunan yang kemudian oleh orang Jawa disederhanakan menjadi apem.

Tujuan pemberian nama tersebut adalah agar masyarakat senantiasa memohon ampun kepada Sang Maha Pencipta. Apem juga dipandang sebagai simbol permohonan ampun atas segala kesalahan

Konon katanya, kue apem tercipta awalnya karena Ki Ageng Gribig, seorang ulama besar penyebar agama Islam pada tahun 1600-an dan cucu dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, pulang dari Mekkah.

Sepulangnya beliau dari Mekkah, Ki Ageng Gribig membawa tiga buah makanan. Karena terlalu sedikit, makanan tersebut dibuat ulang oleh istrinya. Setelah itu makanan tersebut dibagikan kepada penduduk setempat. Akhirnya makanan tersebut terkenal dengan nama kue apem.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan membagi-bagikan kue apem berlanjut pada berbagai acara syukuran.

Kue apem sangat lekat dengan kebudayaan Jawa. Hampir di setiap upacara tradisional Jawa ataupun syukuran, kue apem hadir sebagai sajiannya. Sebut saja upacara tradisional saat kehamilan, sunatan, pernikahan, hingga kematian.

Selain itu upacara ngapem di lingkungan Keraton juga erat kaitannya dengan kue ini. Contohnya adalah acara ruwahan saat menjelang bulan Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah membuat kue apem dan kue apem bermakna permohonan ampun sebelum menjalankan puasa di Bulan Ramadhan.

Kue apem juga menjadi sajian penting saat perayaan Tahun Baru Islam. Kue apem bermakna permohonan ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa setahun lalu. Di Jawa Barat, kue apem dimaknai sebagai tolak bala dan kebersamaan.

Kue apem berbentuk bulat padat, seperti kue serabi tapi lebih tebal dan fluffy. Rasa dari kue apem adalah manis dan gurih.

Kue apem tradisional biasanya dimakan begitu saja. Namun lambat laun banyak kreasi-kreasi dari kue apem. Sebut saja apem dengan nangka di dalamnya, apem dengan tambahan lelehan gula merah, apem nasi, apem tape pandan, dan lainnya.

Umumnya kue apem dibuat dengan dipanggang. Namun sekarang pembuatan apem ada yang dikukus.

Kue apem terbuat dari tape singkong, tepung tapioka, tepung terigu, gula pasir, santan kelapa. Lalu dapat pula diberi fermipan dan vanili.

Untuk membuatnya, tape singkong dihaluskan kemudian dicampur dengan gula pasir. Lalu diaduk hingga tercampur rata. Kemudian dimasukkan tepung terigu dan tepung beras, campur sampai merata.

Selanjutnya, larutkan fermipan dengan air hangat kemudian tunggu hingga fermipan aktif. Setelah itu, larutan fermipan tadi dimasukkan ke dalam adonan tepung sedikit demi sedikit. Tambahkan santan, aduk hingga merata. Setelah adonan merata, adonan ditutup dengan serbet dan diamkan kurang lebih satu jam agar adonan mengembang. 

Cetakan kue apem dipanaskan lalu diolesi mentega, kemudian adonan dituangkan ke dalam cetakan kemudian tutup dan panggang sampai matang. Setelah matang, apem siap disajikan.

Kue apem yang terlihat sederhana memiliki makna yang indah. Maka dari itu acara-acara adat tradisional sering menyuguhkan kue ini. Cara membuat kue ini terbilang cukup mudah, jadi bisa dibuat dan disantap kapan saja.