7 Makna Unik di Balik Makanan Khas Natal yang Populer, Sudah Tahu?

Perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember sendiri masuk dalam musim dingin, sehingga suhu udara mencapai minus puluhan derajat di negara-negara Eropa dan sekitar. Maka dari itu, gingerbread cookies memiliki peran yang penting saat Natal.

Kue kering ini memiliki campuran jahe yang bisa menghangatkan badan sehingga banyak orang-orang Eropa yang menyajikan gingerbread cookies saat Natal, lho. Hal ini kemudian terus berlanjut selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi tradisi.

Candy cane menjadi salah satu hidangan yang paling diincar anak-anak, nih. Dan ternyata, permen berbentuk tongkat ini memiliki makna tersendiri sehingga acap disajikan saat perayaan Natal setiap tahunnya.

Permen ini terinspirasi dari tongkat yang dipakai para penggembala sapi yang mendatangi Yesus saat masih bayi. Namun ada juga yang mengatakan bentuk permen tersebut sekilas seperti huruf “J” yang berarti Jesus. Sementara garis merahnya adalah lambang dari darah pengorbanan Yesus.

Kalkun panggang juga menjadi hidangan yang sering ada di meja makna saat Natal. Tetapi sebelum beralih ke kalkun, diceritakan bahwa awalnya menu utama di meja makan adalah daging angsa saat perayaan yang jatuh setiap tanggal 25 Desember itu.

Tetapi, seiring bertambahnya anggota keluarga setiap tahunnya, daging angsa tidak cukup untuk disantap bersama keluarga saat Natal. Nah, sebagai penggantinya, kalkun kemudian dipilih karena dagingnya yang lebih besar sekaligus mudah dikembangbiakan.

Christmas pudding juga sering disajikan sebagai makanan penutup saat Natal. Dilansir dari Thespruceeats, dalam tradisi Eropa, membuat puding ini harus menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari 13 jenis yang melambangkan Yesus dan 12 muridnya.

Oang-orang Eropa biasanya akan memasukkan buah prem ke dalam puding. Tetapi, apabila tidak ada, bisa juga digantikan dengan buah lainnya atau kacang-kacangan, seperti almond. Yang terpenting adalah puding khas Natal ini harus terbuat dari 13 jenis bahan.

Panettone adalah kue Natal khas Italia yang telah disajikan sejak abad ke-20. Kudapan ini biasanya disantap dengan minuman hangat yang manis atau diberikan sebagai hadiah untuk kekasih, keluarga, ataupun kerabat terdekat.

Penamaan panettone berasal dari bahasa Italia yakni pane di tono yang memiliki arti sebagai kue yang mewah. Karena simbol kemewahan ini, panettone sering disajikan saat Natal dan banyak dikreasikan menjadi hidangan modern.

Yule log pada awalnya adalah istilah yang dipakai untuk menyebut batang kayu utuh. Kayu dipilih kemudian serta akan dibawa masuk ke dalam rumah untuk dijadikan sebagai bahan bakar perapian ataupun pelengkap dari pohon Natal.

Hingga suatu hari, orang Prancis berinisitif untuk membuat kue yang mirip seperti kayu itu, nih. Kue yang telah disajikan sejak abad ke-19 di Prancis ini disebut juga dengan buche de noel yang sebenarnya mirip dengan swiss roll cake, kue sponge lembut.

Jerman punya sajian kue khas Natal terkenal bernama stollen atau christollen. Kudapan ini mirip fruit cake yang di dalamnya terdapat isian buah-buahan kering, kacang-kacangan, dan berbagai rempah yang kemudian diberi taburan gula halus.

Stollen diyakini sudah ada sejak abad ke-14. Kue ini menjadi hidangan khas Natal karena bentuk adonannya yang dilipat-lipat dengan lapisan putih di atasnya sehingga merupakan simbolisasi dari kelahiran Yesus saat bayi yang dibedong memakai kain.

Ternyata makanan khas Natal tidak serta-merta ada dan disajikan begitu saja, lho. Sebab, beberapa hidangan ternyata berhubungan dengan sejarah Natal sendiri. 

Kamu sendiri, sudah tahu belum dengan makanan khas Natal di atas dan makna di baliknya?