TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kuliner Lokal Ini Tercipta karena Ketidaksengajaan, kini Populer!

Untuk rasa, sengaja enak, lho

batagor (instagram.com/miebandungkejaksaan1964)

Pernah menikmati manisnya brownies? Kue ini mulanya diracik supaya menjadi kue cokelat. Karena tidak mengembang layaknya kue cokelat pada umumnya, kue tersebut dianggap gagal.

Di balik hasilnya yang gagal, kue yang tercipta karena ketidaksengajaan tersebut kini dikenal dengan panggilan kue brownies. Ternyata, di Indonesia juga terdapat kuliner yang tercipta dari ketidaksengajaan, lho. Wah, apa saja ya?

1. Getuk goreng 

getuk goreng (instagram.com/kiranas_shopofficial)

Sekitar tahun 1918, seorang penjual nasi rames, yang diketahui bernama Sapirngad, menyambi jualan getuk. Sayangnya, getuk yang dijual sempat tidak laku terjual dan akhirnya basi.

Agar ke depannya getuk yang tidak terjual masih bisa dikonsumsi, Sapirngad mengakalinya dengan menggoreng getuk-getuk tersebut. Sesuai harapan, getuk yang digoreng layak dikonsumsi. Bahkan, kini getuk goreng dijadikan oleh-oleh khas dari Banyumas.

Baca Juga: 5 Perbedaan Soto Seger dan Soto Kudus dari Jawa Tengah, Maknyus!

2. Soto gudangan 

soto gudangan (instagram.com/dhony_marco)

Di Semarang, ada kuliner yang cukup unik, baik dari rasa maupun penampilan. Namanya sogud alias soto gudangan. Soto unik ini menggabungkan soto isian daging, taoge, dan kol bersama gudangan (sayur urap).

Kuliner hasil ketidaksengajaan ini tercipta justru karena pelanggan yang datang ke warung Bu Ponirah. Mulanya, pelanggan yang memesan gudangan tersebut menambahkannya dengan kuah soto.

Dirasa enak, pelanggan tersebut memberi tahu teman-temannya dan banyak yang menjajal kenikmatan soto gudangan. Alhasil, soto gudangan jadi menu tambahan di warung Bu Ponirah.

3. Ayam geprek 

ayam geprek (instagram.com/yuk.kita_makan)

Sudah tahu asal-muasal ayam geprek? Jadi, di Yogyakarta terdapat seorang mahasiswa yang membeli ayam di warung Ibu Ruminah. Ia meminta untuk ayam pesanannya digeprek kemudian diberi sambal.

Lambat laun, ayam yang mulanya dinamakan ayam ulek atau ayam gejrot ini banyak disukai. Bu Ruminah pun mengganti nama ayam yang telah disebutkan sebelumnya menjadi ayam geprek.

4. Batagor 

batagor (instagram.com/matthewwikandha)

Kini jadi kuliner khas Bandung, siapa sangka jika batagor dikenalkan oleh pedagang asal Jawa Tengah bernama Kang Isan yang mulanya berdagang bakso tahu kukus di kota tersebut pada tahun 1973.

Penjualan bakso tahu kukus tidak selalu habis. Supaya tidak mubazir, Kang Isan menggoreng bakso tahu kukus yang tersisa untuk dibagikan ke tetangga. Lain hari bakso tahunya juga tidak terjual habis kembali, Kang Isan menggorengnya dan menambahkan saus kacang layaknya  gado-gado. Makanan bernama batagor ini jadi digemari oleh siapa pun.

Baca Juga: Selain Gudeg, Ini 5 Sarapan Enak di Yogyakarta yang Wajib Dicoba

Verified Writer

Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya