Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret set makanan untuk perayaan Chuseok
Potret set makanan untuk perayaan Chuseok (pixabay.com/jay_jung)

Chuseok merupakan salah satu hari penting bagi masyarakat Korea Selatan. Pada hari libur nasional tersebut, sebagian besar orang akan kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Kemudian, mereka akan melakukan sejumlah tradisi dan ritual, seperti ziarah ke makam leluhur hingga menyantap hidangan lezat yang lengkap, serta ditata rapi di meja persembahan.

Hidangan yang disajikan saat Chuseok umumnya berupa songpyeon (kue beras), joen (pancake gurih dari sayur, daging, atau ikan), galbijjim (iga sapi), dan buah-buahan. Setiap hidangan tersebut memiliki makna simbolis bagi masyarakat Korea Selatan. Tak hanya itu, buah-buahan yang disajikan juga menandakan hasil panen awal musim gugur. 

Buah musiman tersebut akan melimpah ketika musim gugur dan menjadi sajian menyegarkan. Kira-kira buah apa saja yang sering disajikan pada perayaan Chuseok? Temukan jawabannya dari artikel di bawah ini!

1. Apel

Buah dan daging menjadi hadiah paling populer untuk Chuseok, yang dikenal juga sebagai Festival Panen Korea atau Thanksgiving Korea. Salah satu buah yang paling populer untuk dijadikan hadiah maupun persembahan adalah apel. Bahkan, pemesanan apel seringkali dilakukan sekitar dua pekan sebelum perayaan Chuseok.

Shinano Gold termasuk jenis apel yang sering menjadi pilihan. Sesuai dengan namanya, warna kulit apel ini kuning keemasan dan halus saat sudah matang. Teksturnya renyah, kandungan airnya cukup banyak, aroma tropisnya kuat, dan memiliki rasa manis-asam yang seimbang.

2. Pir

Potret pir Korea (freepik.com/evening-tao)

Pir Korea yang dikenal sebagai bae berbeda dengan pir Barat pada umumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari bentuknya, pir Korea berbentuk bulat menyerupai apel. Ukurannya lebih besar dengan kulit tipis berwarna keemasan.

Tekstur pir Korea renya, rasanya manis, dan aromatik. Sedangkan, pir Barat cenderung bertekstur lembut seperti mentega dan rasanya lebih ringan. Karakteristik unik pir Korea justru turut berkontribusi dalam meningkatkan popularitas masakan Korea.

Selain disajikan begitu saja, pir Korea juga menjadi hidangan penutup saat Chuseok dengan sebutan baesuk. Baesuk terbuat dari buah pir yang dikukus dan diisi dengan madu serta rempah-rempah, seperti jahe, jujube, atau kayu manis. Makanan penutup ini juga menjadi comfort food saat suhu mulai dingin pada musim gugur.

3. Anggur

Selanjutnya, ada anggur. Buah yang dapat digolongkan sebagai sajian mewah di berbagai negara. Saat Chuseok, beragam jenis anggur bisa dipilih sebagai hadiah atau persembahan. Salah satu jenis anggur yang paling populer adalah Shine muscat.

Awalnya, Shine muscat dibudidayakan di Jepang, kemudian berkembang pula di Korea Selatan dan menjadi bagian utama pasar buah mewah Negeri Ginseng. Anggur ini berwarna kuning kehijauan yang cerah. Rasanya manis dan teksturnya renyah.

Jenis anggur lainnya yang cukup diminati, antara lain Kyoho atau Geobong dalam Bahasa Korea. Anggur tersebut berwarna ungu tua, ukurannya besar, rasanya manis hampir seperti permen alami. Mayoritas orang Korea mengupas kulitnya dulu sebelum menyantapnya.

4. Kesemek

Potret buah kesemek yang terlalu matang, hongsi (commons.wikimedia.org/Mobius6)

Kesemek melambangkan kekayaan musim gugur, karena memang sedang musim panennya. Warna kuning, jingga keemasan, dan rasanya yang manis merupakan simbol kemakmuran dan keberuntungan. Oleh karena itu, kesemek menjadi salah satu buah yang wajib ada pada perayaan Chuseok.

Kesemek yang sudah matang disebut hongsi dalam Bahasa Korea. Ketika terlalu matang, maka tekstur daging buahnya akan sangat lembut seperti jeli di dalam kulit. Kamu perlu berhari-hati saat mengupas kulitnya, agar bisa menikmati rasanya yang manis dan agak lengket.

Ada kalanya kesemek juga disajikan dalam kondisi kering dengan nama gotgam. Kesemek kering telah melalui proses panjang, mulai dari buah yang sudah matang dan dikupas. Setelah itu, diikat dan dikeringkan berhari-hari, hasilnya akan kaya rasa serta teksturnya menjadi kenyal.

5. Jujube

Layaknya di China, jujube atau daechu dalam Bahasa Korea dikenal sebagai salah satu buah yang berkhasiat untuk kesehatan. Gak heran kalau jujube kerap menjadi salah satu bahan untuk membuat masakan, diseduh dengan teh maupun difermentasi. Buah ini dapat disajikan saat masih segar maupun dijadikan camilan setelah dikeringkan.

Jujube bukan buah langka di Korea Selatan dan tidak terkesan eksklusif seperti apel, pir, serta anggur. Kamu bahkan bisa menjumpainya di halaman rumah saat berkunjung ke pedesaan. Keberadaannya sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Korea Selatan.

Namun, daechu kering warnanya merah mahoni tua sangat dihargai ketika disajikan untuk charye-sang, atau meja upacara untuk leluhur. Konon, warna merahnya dapat mengusir roh jahat. Selain itu, daechu juga digunakan dalam upacara pasangan pengantin baru saat memberikan penghormatan kepada mertua.

Itulah lima buah yang sering disajikan pada perayaan Chuseok. Selain bertepatan dengan musim panen, buah-buahan tersebut memiliki makna filosofis dalam tradisi masyarakat Korea Selatan. Dari lima buah di atas, kamu sudah pernah mencicipi yang mana, nih?

Editorial Team