Cara Membedakan Sourdough Asli dan Palsu, Cermati Bahannya

Berita tentang klaim kue yang tidak sesuai bahan, bikin berpikir dua kali sebelum membeli. Termasuk berpikir ulang saat membeli sourdough, roti fermentasi yang terkenal dengan manfaat kesehatan di dalamnya. Jika bahan tidak sesuai, maka manfaat kesehatan juga tidak bisa dirasakan.
Untuk itu sebagai pembeli, sebaiknya ketahui cara membedakan sourdough asli dan palsu. Untungnya, perbedaan ini bisa dilihat dari bahan yang digunakan hingga tekstur dan rasa pada roti. Agar gak bingung, yuk simak lebih lengkap perbedaan sourdough asli dan palsu berikut ini.
1. Sourdough asli

Tidak ada definisi resmi apa itu sourdough. Namun, dikutip dari Sourdough, sourdough adalah roti yang dibuat menggunakan kultur hidup yang memfermentasi adonan dengan cara alami. Untuk itu, sourdough tak bisa dibuat seperti membuat roti tawar pada umumnya.
Untuk membuat sourdough asli hanya menggunakan empat bahan saja yaitu tepung, air, garam, dan starter hidup atau ragi alami. Starter hidup dipakai sebagai pengembang roti alami. Starter alami inilah yang membuat sourdough jauh lebih sehat, kaya prebiotik dan glutennya mudah dicerna. Oleh karena itu sourdough asli yang menggunakan starter hidup proses pembuatannya lebih lama yaitu sekitar 18 hingga 36 jam.
2. Sourdough palsu

Seperti halnya sourdough asli, tak ada definisi pasti sourdough palsu. Tapi, sourdough palsu memiliki julukan sourfaux. Dikutip dari BBC, kelompok “The Real Bread Campaign” menjuluki sourdough palsu dengan sourfaux. Julukan tersebut disematkan pada sourdough yang menambahkan bahan pengembang alternatif atau bahan lainnya sebagai pengganti starter hidup.
Sourdough palsu biasanya dibuat menggunakan ragi komersial atau bahan pengembang sejenis. Bahkan ada juga yang menambahkan zat aditif sehingga sourdough jenis ini disebut dengan makanan ultra proses. Selain itu, bahan lain yang ditambahkan adalah yogurt atau cuka agar rasanya mirip sourdough asli. Penambahan inilah membuat sourdough tidak lagi mudah dicerna sehingga kehilangan manfaatnya.
3. Tekstur sourdough

Dari bahan-bahan tersebut, visual sourdough asli dan palsu tampak berbeda. Untuk sourdough asli bisa dilihat dari visualnya yang khas. Bagian luarnya terlihat kokoh, kasar, serta tidak beraturan.
Selain itu, bisa dilihat dari kulit sourdough. Kulit luar sourdough dikenal renyah dan mengeluarkan suara derak yang khas saat dipotong. Remahnya juga tampak tidak seragam dengan warna cokelat yang alami. Walaupun tampak luar sourdough asli kasar tapi bagian dalam kenyal dan berongga-rongga. Berbeda dengan sourdough palsu yang bentuknya nampak sempurna dan seragam.
4. Rasa dan aroma

Selain tekstur kulit, sourdough asli dan palsu bisa dibedakan lewat rasa dan aroma. Roti sourdough asli memiliki rasa asam yang khas. Rasa asamnya berbeda-beda, ada yang rasa asam yang kuat, tapi ada juga yang rasa asamnya halus. Sedangkan sourdough palsu, memiliki rasa asam seperti yogurt atau cuka karena ditambahkan kedua bahan tersebut. Untuk aroma, termasuk sulit dibedakan, tapi biasanya sourdough asli memiliki aroma panggang yang khas.
5. Kedaluwarsa lebih singkat

Identifikasi paling mudah untuk mengetahui sourdough asli dan palsu adalah melihat daftar bahan yang digunakan pada kemasan. Untuk sourdough asli hanya mengandung tepung, air, garam, dan starter. Tidak ada pemanis alami, minyak, susu, jagung ataupun pelembut adonan.
Selain bahan, masa kedaluwarsa bisa jadi identifikasi awal sourdough asli dan palsu. Untuk sourdough asli masa kedaluwarsa singkat, umumnya 3—5 hari. Sedangkan sourdough palsu masa simpannya bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Cara membedakan sourdough asli dan palsu bisa dilihat dari bahan yang digunakan, serta bisa dirasakan saat mencicipi roti tersebut. Mulai hari ini jangan salah lagi ya. Harus teliti sebelum membeli sourdough.


















