Bagi kamu yang mengaku foodies, pastilah tak asing dengan kuliner bernama lumpia atau lunpia. Makanan berbahan utama rebung ini selalu setia memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung ke Semarang.
Tak sulit menemukan kedai penjual lumpia di Kota Atlas ini. Namun, kalau pengin mencicipi lumpia legendaris, kamu wajib mampir ke Loenpia Mbak Lien yang merupakan oleh-oleh makanan khas Semarang ini.
Ada beberapa fakta lumpia Mbak Lien yang perlu kamu tahu tentang. Berikut di antaranya.
Siapa sangka, terciptanya Loenpia Mbak Lien bermula dari bertemunya seorang pemuda asli Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe dan gadis Jawa bernama Mbok Wasih yang saling jatuh cinta.
Keduanya sama-sama seorang penjual makanan yang mempunyai resep hampir serupa, yakni berbahan rebung. Alih-alih bersaing dalam bisnis, Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasih justru merasa klop dan memutuskan hidup bersama.
Mereka lantas menciptakan resep baru dan dikenal dengan nama lumpia karena keduanya sering menjajakan makanan tersebut di Olympia Park, sebuah pasar malam Belanda di zamannya.
Dari perkawinan mereka itulah, lahir generasi-generasi berikutnya yang terus melestarikan lumpia, salah satunya Mbak Lien. Menurut silsilah, Mbak Lien adalah generasi ketiga dari pasangan Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasih.
Kedai utama Loenpia Mbak Lien memang berada di Jalan Pemuda, salah satu jalan raya utama di Kota Semarang. Namun, dari jalan ini, kamu harus menyusuri jalan setapak kecil bernama Gang Grajen sejauh kurang lebih 20 meter untuk tiba di kedai Mbak Lien.
Nuansa kuning dan cokelat mendominasi kedai mungil ini. Sentuhan tradisional dan modern menghadirkan ruangan yang cukup nyaman serta bersih. Hanya saja ketika sedang padat pengunjung, kedai Mbak Lien bakal terasa sesak dan bikin gerah.
Selain bisa take-away, kedai di Gang Grajen juga menjadi spot buat kamu yang ingin menikmati lumpia secara dine-in. Bersiaplah antre kalau kamu datang saat peak season.
Jika ingin servis lebih cepat dan tak ingin makan di tempat, Mbak Lien menyediakan layanan ekspres di mulut Gang Grajen. Menu yang dijual sama dan bakal cocok buat kamu yang membeli penganan ini khusus sebagai buah tangan.
Sedangkan bagi kamu yang tinggal di luar Semarang, Loenpia Mbak Lien juga menerima pesanan untuk dikirim ke luar kota, lho. Sebagai informasi, produk Mbak Lien ini bisa tahan selama 36 jam pada suhu ruang.
Loenpia Mbak Lien tersedia dalam dua jenis penyajian, yakni basah dan kering. Basah artinya lumpia tersebut belum digoreng, tapi tetap bisa dimakan karena isian lumpia dan kulitnya sudah matang.
Sebaliknya, kering artinya lumpia sudah melewati proses penggorengan sehingga tekstur kulit lumpia lebih krispi. Rasanya pun cenderung lebih gurih dibanding lumpia basah.
Baik basah maupun kering, Loenpia Mbak Lien sama-sama menghadirkan cita rasa manis dan gurih dengan aroma rebung yang tidak berbau pesing. Isiannya yang begitu padat bikin perut kenyang seketika setelah menyantap satu porsi lumpia.
Selain rebung, isian standar Loenpia Mbak Lien berupa telur orak-arik, suwiran ayam, dan potongan udang. Namun, varian lain seperti tambahan isi kepiting, keju mozzarella, smoked beef, hingga jamur.
Sejak berjualan pertama kali pada tahun 1930, harga Loenpia Mbak Lien selalu mengalami kenaikan. Namun, dengan keautentikan rasa yang tetap terjaga dan servis yang baik, lumpia ini tetap digandrungi para pelanggannya.
Untuk lumpia original, kamu perlu merogok kocek Rp18 ribu per porsi. Sementara varian lainnya dibanderol mulai dari Rp19 ribuan. Kamu juga bisa request tambahan mozzarella dan smoked beef di lumpia pesananmu dengan harga mulai dari Rp3.000 saja.
Gimana, guys? Bikin pengin ke Semarang gak, nih buat mencicipi Loenpia Mbak Lien? Siap-siap kalap, ya!