Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Mi Non Terigu yang Punya Rasa Lezat dan Tentunya Sehat!

hidangan mi sagu (instagram.com/sianglingaling)

Tak dapat dipungkiri jika hidangan mi sangat disukai masyarakat Indonesia. Dari anak-anak hingga orang tua, gemar menyantap hidangan yang berbahan dasar tepung terigu ini.

Masalahnya Indonesia masih mengandalkan gandum sebagai bahan baku terigu yang sampai saat ini masih diimpor. Dan kabar buruknya harga mi diperkirakan akan naik terkait pasokan gandum yang tersendat akibat perang Ukraina-Rusia yang tak berkesudahan.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga mi, tak ada salahnya jika mencoba jenis mi lain yang bukan terbuat dari terigu. Berikut pilihan jenis mi berbahan non terigu.

1. Mi jagung

ilustrasi hidangan mi jagung (instagram.com/ratna_dirgahayu)

Sesuai namanya, mi jagung adalah mi yang memakai bahan dasar tepung jagung. Cita rasa mi jagung tidak jauh berbeda dengan mi terigu yang ada di pasaran. Variasi masakan mi jagung bisa  dibuat mi goreng, mi bakso ,dan hidangan lainnya.

Keunggulan mi jagung antara lain tinggi serat, rendah lemak, memiliki kandungan beta karoten, lutein, dan zaexanthin. Dan yang pasti gak perlu impor. Mi jagung juga aman dikonsumsi penderita autisme.

2. Mi sagu

hidangan mi sagu (instagram.com/mrbrewok_pku)

Sagu merupakan salah satu makanan inti di wilayah Indonesia Timur. Di sana, sagu diolah menjadi papeda atau sagu bakar. Bagaimana jika sagu diolah menjadi mi? Gak kalah lezat, kok dengan mi dari terigu. Hanya, ukuran mi sagu lebih besar dan lebih bening.

Teksturnya kenyal karena pembuatan mi sagu memanfaatkan batang pohon sagu sebagai bahan utamanya. Meski tidak memakai bahan pengawet, mi sagu lebih tahan lama dibanding mi dari terigu. Sebelum dimasak, mi sagu cukup direndam dalam air dingin atau diseduh air panas beberapa saat. Karena kalau direbus, teksturnya menjadi lembek.

3. Mi lethek

hidangan mi lethek (instagram.com/nginapdijogja)

Pernah dengar mi lethek? Bagi yang belum tahu, mi lethek berasal dari daerah Bantul, Yogyakarta. Warnanya yang gelap keabuan berasal dari tepung tapioka dan singkong kering. Tak heran jika mi ini dinamakan lethek yang dalam bahasa Jawa artinya kotor atau kusam.

Mi lethek merupakan makanan yang sehat karena bahannya alami tidak menggunakan bahan kimia ataupun pengawet. Buat yang sedang diet, mi lethek bisa menjadi pilihan karena tinggi serat dengan karbohidrat dan natrium yang rendah. Mie ini juga rendah gluten, lho.

 

4. Bihun

bihun kuah (instagram.com/afterworking)

Jenis mi yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Bihun adalah makanan yang asalnya dari Tiongkok. Arti nama ‘bi’ adalah beras dan ‘hun’ adalah tepung. Jadi bihun secara harfiah berarti tepung beras sehingga bihun disebut juga rice vermicelli.

Bentuk bihun sangat tipis dan panjang. Biasanya bihun dijual dalam bentuk kering.
Bihun banyak ditemukan pada jajanan seperti bakso, ketoprak, isi lumpia, tahu isi, atau laksa. Dalam masakan, bisa dibuat menjadi bihun kuah dan bihun goreng.

5. Soun

hidangan soun (instagram.com/inspirasi_masakan.keluarga)

Siapa yang suka terkecoh soun dengan bihun? Sekilas bihun dan soun memang tampak mirip. Perbedaannya terletak pada bahan pembuatannya. Soun terbuat dari pati kacang hijau. Warnanya putih transparan.

Selain itu; soun kering, teksturnya, lentur dan kuat. Namun ketika sudah direbus, teksturnya menjadi lebih tebal dan licin. Soun tidak perlu dimasak. Cukup rendam dengan air mendidih selama 5-15 menit sampai soun matang atau melunak.

Kelima jenis mi tersebut menggunakan bahan yang sehat dan rasanya juga tidak mengecewakan, serta bisa menjadi pengganti mi terigu. Kalau kamu paling suka jenis mi yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us