Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Donat Harus Pakai Tepung Protein Tinggi?

ilustrasi donat
ilustrasi donat (vecteezy.com/Sirichai Asawalapsakul)
Intinya sih...
  • Tepung protein tinggi membentuk gluten yang memberi elastisitas pada adonan donat
  • Gluten membantu adonan mengembang maksimal dan memberikan tekstur kontras di dalam donat
  • Kandungan protein berpengaruh pada tekstur akhir, mencegah donat kempis, dan mempengaruhi kualitas penyimpanan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Donat adalah salah satu makanan yang disukai banyak orang karena teksturnya empuk di dalam dan sedikit renyah di luar. Untuk menghasilkan donat yang sempurna, pemilihan bahan jelas menjadi langkah awal yang menentukan hasil akhir. Salah satu bahan utama yang sering menjadi pertimbangan adalah tepung, khususnya jenis tepung yang digunakan.

Tepung protein tinggi sering direkomendasikan untuk pembuatan donat, karena memberikan struktur yang kokoh sekaligus lembut. Banyak pembuat roti dan kue memilihnya untuk memastikan adonan bisa mengembang dengan baik tanpa kehilangan kelembutan. Lantas, kenapa donat harus pakai tepung protein tinggi saat dibuat, ya? Ini alasannya!

1. Gluten pada adonan menentukan elastisitas donat

ilustrasi menguleni adonan donat
ilustrasi menguleni adonan donat (vecteezy.com/Armando Guevara)

Saat diuleni, tepung protein tinggi membentuk gluten yang memberi adonan kelenturan sempurna. Bagi pembuat donat, ini berarti adonan bisa dibentuk bulat atau dilubangi tanpa mudah sobek, bahkan setelah beberapa kali dipindahkan dari meja kerja ke loyang. Adonan yang lentur juga lebih mudah dipipihkan untuk donat isi, karena tidak mudah robek saat diisi selai atau krim.

Begitu masuk ke minyak panas, gluten yang elastis membantu donat mengembang mulus tanpa retakan. Bentuk bulatnya terjaga, pinggiran tetap rapi, dan hasil akhirnya terlihat profesional, seperti yang dijual di toko roti ternama. Ini membuat donat bukan hanya enak dimakan, tetapi juga sedap dipandang.

2. Gluten membantu adonan mengembang maksimal

ilustrasi adonan donat mengembang
ilustrasi adonan donat mengembang (vecteezy.com/MARIA JOSE LOPEZ MENENDEZ)

Fermentasi menghasilkan gelembung udara yang membuat adonan terasa ringan. Tepung protein tinggi membentuk gluten yang cukup kuat untuk menahan gelembung ini sampai tahap penggorengan. Hasilnya, donat akan memiliki rongga udara yang merata, membuat donat terasa empuk namun tidak kosong di dalam.

Ketika digoreng, donat akan mengembang cantik, lapisan luarnya keemasan, dan bagian dalam tetap lembut. Donat seperti ini punya tekstur yang kontras, yakni garing tipis di luar, tetapi lumer dan empuk di setiap gigitan. Inilah hasil yang sulit dicapai jika menggunakan tepung protein rendah.

3. Kandungan protein berpengaruh pada tekstur akhir

ilustrasi adonan donat
ilustrasi adonan donat (vecteezy.com/Jozef Jankola)

Tepung protein tinggi memberi keseimbangan antara kelembutan dan kekenyalan. Setiap gigitan terasa lembut di awal, lalu sedikit kenyal di akhir, sehingga memberikan sensasi chewy yang memuaskan. Perbedaan ini langsung terasa jika dibandingkan dengan donat dari tepung protein rendah yang mudah hancur di mulut.

Tekstur yang pas juga memengaruhi cara donat menahan gula halus, cokelat leleh, atau glaze. Donat yang terlalu rapuh akan membuat topping jadi cepat rontok, sedangkan adonan donat yang terlalu liat akan terasa melelahkan untuk dikunyah. Dengan kadar protein yang tepat, donat bisa menahan topping dengan baik sekaligus tetap nyaman dimakan.

4. Struktur adonan yang kuat mencegah donat kempis

ilustrasi donat (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)
ilustrasi donat (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)

Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada donat yang terlihat berisi sebelum digoreng, lalu kempis saat sudah diangkat dari minyak. Tepung protein tinggi membentuk gluten yang cukup kokoh untuk mempertahankan rongga udara selama penggorengan. Hasilnya, donat tetap tinggi dan bulat saat disajikan.

Struktur ini juga membantu permukaan donat tetap mulus tanpa cekungan. Bagi penjual, ini penting karena tampilan yang seragam dan menarik bisa meningkatkan minat pembeli. Bagi pembuat di rumah, melihat donat tetap cantik sampai meja makan adalah kepuasan tersendiri.

5. Adonan yang stabil mempengaruhi kualitas penyimpanan donat

ilustrasi donat (vecteezy.com/Sirichai Asawalapsakul)
ilustrasi donat (vecteezy.com/Sirichai Asawalapsakul)

Donat yang dibuat dengan tepung protein tinggi biasanya tetap empuk beberapa jam setelah digoreng. Gluten membantu menjaga kelembapan, sehingga teksturnya tidak cepat kering atau keras. Bagi usaha roti, ini berarti donat bisa dijual sepanjang hari tanpa kehilangan kualitasnya.

Kelembutan yang bertahan ini juga membuat topping tetap menempel dengan baik. Glaze tidak cepat meresap membuat permukaan lembek, dan gula tabur tetap rapi menempel. Hal ini membuat donat tetap terlihat segar dan menggoda meski baru disantap sore hari.

Pemilihan tepung protein tinggi untuk donat bukan dikarenakan sekadar iseng coba-coba saja, lho.  Penggunaan tepung terigu protein tinggi merupakan pilihan tepat yang berpengaruh langsung pada rasa, tekstur, bentuk, dan daya tahan. Dengan bahan yang tepat, proses pembuatan donat menjadi lebih mudah, hasil lebih konsisten, dan donat yang dihasilkan mampu memikat siapa saja yang mencicipinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us