8 Makanan Korea Berkuah yang Cocok Dikonsumsi saat Musim Hujan

Orang Korea gak bisa hidup tanpa kimchi. Di negara tersebut, kimchi bukan hanya dijadikan lauk pendamping makanan, tapi juga diolah jadi berbagai masakan, salah satunya kimchi Jjigae. Kimchi jjigae pada dasarnya adalah kimchi kubis yang direbus dengan potongan tahu, daging sapi atau babi, mie soun, dan aneka sayuran lainnya.

Kuah yang asam pedas dari kimchi dan gochujang, ditambah kaldu rebusan daging membuat makanan satu ini jadi favorit semua orang Korea, terutama saat musim dingin atau saat mereka baru pulih dari sakit.

Selain kimchi, orang Korea juga suka banget sama yang namanya mie, salah satunya kalguksu. Hidangan satu ini adalah mie homemade yang terbuat dari tepung terigu dan telur.

Untuk membuatnya, adonan yang sudah kalis kemudian dipotong tipis-tipis hingga membentuk mie, lalu direbus dengan kuah kaldu yang terbuat dari air rebusan kerang dan juga sayuran. Selain membeli kalguksu di restoran, banyak orang Korea juga membuat hidangan mie ini sendiri di rumah saat musim dingin.

Kamu yang suka sama mie, pasti juga bakalan doyan banget deh sama hidangan ini. Budae jjigae adalah ramyeon alias mie instan yang dimasak dengan aneka bahan seperti irisan kimchi, spam, sosis, telur, dan taburan keju. Supaya rasanya lebih pedas, biasanya budae jjigae diberi tambahan pasta cabai atau gochujang dan juga irisan cabai. 

Bisa dibilang, samgyeopsal adalah salah satu makanan favorit semua orang Korea. Samgyeopsal adalah daging perut babi yang diiris tipis-tipis, kemudian dipanggang di atas api. Daging yang sudah matang kemudian disantap dengan lembaran daun perilla atau selada, bawang putih mentah, dan sedikit saus.

Selain enak disantap saat cuaca sedang dingin, orang Korea juga menyantap samgyeopsal saat merayakan sesuatu. Biasanya makanan ini disantap dengan soju atau bir khas Korea.

Sundubu jjigae merupakan salah satu varian sup pedas ala Korea. Dalam bahasa Indonesia, sundubu jjigae berarti sup tahu pedas. Irisan daging dan sayuran direbus bersama potongan cabai dan gochujang dalam sebuah pot tanah liat.

Setelah daging matang, potongan tahu lembut atau dubu ditambahkan. Seporsi sundubu jjigae di restoran biasanya disajikan dengan telur dan nasi hangat. Pokoknya kenyang, deh!

Dari makanan restoran, kita beralih ke street food. Di musim dingin, street food yang paling dicari banyak orang adalah eomuk alias kue ikan. Lembaran kue ikan dilipat dan ditusuk dengan tusukan sate, eomuk atau kue ikan kemudian direbus dalam kuah kaldu yang gurih.

Satu tusuk eomuk disajikan di dalam cup kertas berisi kuah kaldu yang hangat. Kalau kamu suka pedas, kamu juga bisa menambahkan sedikit saus tteokbokki.

Berbeda dengan sup ayam ala Indonesia dimana ayam dimasak dan disajikan dalam beberap potong daging, samgyetang dibuat dengan merebus satu ekor ayam utuh.

Ayam direbus bersama ginseng selama beberapa jam hingga dagingnya benar-benar empuk. Menariknya di Korea Selatan, hidangan ini justru lebih populer saat musim panas. Tapi bayangin deh, memandang hujan di luar sambil menikmati kuah kaldu gurih yang hangat ditambah potongan daging ayam yang empuk, nikmat banget kan?

Sama seperti samgyeopsal, galbitang merupakan makanan yang sangat istimewa di Korea Selatan. Makanan ini sendiri sebenarnya adalah sup iga sapi yang dimasak dengan lobak dan mie. Untuk membuat galbitang, kamu perlu merebus iga sapi selama 4 sampai 5 jam agar daging iga benar-benar lembut dan empuk.

Karena proses memasak yang lama, membuat kuah dari galbitang lebih gurih dan enak. Mengingat prosesnya, hidangan ini biasanya hanya ada di acara tertentu saja seperti pesta pernikahan atau jamuan makan.

Saat musim dingin tiba, makanan-makanan di atas selalu menjadi favorit semua orang di Korea. Rasanya yang enak ditambah kuah, membuat makanan di atas bukan hanya ampuh membuat perut jadi kenyang, tapi juga membuat tubuh jadi hangat.