Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi makan donat (pexels.com/Andres Ayrton)
Ilustrasi makan donat (pexels.com/Andres Ayrton)

Donat kentang dikenal punya tekstur yang empuk dan lembut. Namun, pernahkah kamu mengalami hasil akhirnya jadi bantat alias tidak mengembang? Padahal adonannya sudah diuleni, bahkan sudah didiamkan sesuai petunjuk.

Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan donat kentang gagal mengembang sempurna. Mulai dari cara mengolah adonan hingga suhu penggorengan yang kurang tepat, masing-masing prosesnya berpotensi membuat donat kentang gagal mengembang.

Nah, supaya kamu gak gagal lagi, cari tahu penyebab dan solusi lengkapnya dari penjelasan di bawah ini, yuk!

1. Ragi yang digunakan sudah mati

Salah satu penyebab paling umum donat kentang tidak mengembang adalah raginya tidak aktif. Ragi kering punya masa simpan tertentu dan harus disimpan dengan baik.

Kalau ragi sudah kedaluwarsa atau terkena panas sebelum digunakan, kemampuannya untuk membuat adonan mengembang akan menurun drastis. Selalu cek masa kedaluwarsa dan uji ragi terlebih dahulu dengan air hangat dan sedikit gula, ya. Jika muncul buih setelah 10 menit, artinya ragi masih aktif.

2. Adonan kurang waktu proofing

Ilustrasi adonan donat (vecteezy.com/MARIA JOSE LOPEZ MENENDEZ)

Waktu proofing atau proses istirahat adonan sangat penting membuat donat mengembang sempurna. Donat butuh waktu cukup, agar ragi bekerja dan membentuk gelembung udara di dalam adonan. Jika adonan digoreng terlalu cepat atau belum cukup mengembang saat dibentuk, hasilnya bisa bantat dan padat.

Idealnya, proofing dilakukan dua kali, yakni setelah adonan diuleni dan setelah dibentuk jadi bulatan. Tunggu sampai adonan mengembang dua kali lipat, ya!

3. Komposisi bahan tidak seimbang

Donat kentang yang enak biasanya menggunakan perbandingan bahan yang tepat. Jika terlalu banyak kentang kukus, adonan bisa terlalu berat dan susah mengembang. Begitu juga jika tepung atau cairan terlalu banyak, tekstur adonan jadi terlalu lembek atau kering.

Pastikan kamu mengikuti resep yang sudah teruji dan ukur bahan dengan presisi. Jangan asal takar, apalagi saat memasukkan telur, susu, dan mentega, ya.

4. Adonan kurang kalis

ilustrasi menguleni adonan kue kering (pexels.com/Ron Lach)

Menguleni adonan sampai kalis elastis sangatlah penting. Kalau adonan belum kalis, tetapi sudah diistirahatkan, maka hasil donat akan cenderung padat dan tidak mengembang.

Ciri adonan yang kalis bisa dilihat dari tekstur halus, elastis, dan tidak lengket di tangan. Kamu bisa menggunakan mikser dengan dough hook atau uleni secara manual dengan tangan selama 15–20 menit sampai adonan benar-benar siap elastis dan siap dibentuk.

5. Suhu minyak terlalu panas atau terlalu dingin

Suhu minyak saat menggoreng juga memengaruhi hasil akhir. Minyak yang terlalu panas membuat permukaan donat cepat cokelat, tetapi dalamnya belum sempat mengembang. Sedangkan, jika minyak terlalu dingin, donat akan menyerap minyak berlebih dan menjadi lembek.

Idealnya, suhu minyak berada di kisaran 160–170 derajat Celsius. Gunakan termometer dapur bila perlu atau uji dengan menjatuhkan sejumput adonan. Kalau langsung muncul gelembung kecil dan naik ke permukaan, artinya sudah pas.

Donat kentang yang tidak mengembang bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari ragi mati, adonan yang kurang istirahat, hingga kesalahan saat menggoreng. Namun, tenang, semuanya bisa diatasi dengan perhatian lebih pada setiap langkahnya.

Dengan teknik yang tepat, kamu bisa bikin donat kentang yang empuk, ringan, dan mengembang sempurna. Semoga kali ini kamu berhasil membuat donat kentang, ya!

Editorial Team