Perbedaan Makanan Oriental dan Kontinental yang Perlu Kamu Tahu

Pernahkah kamu mendengar istilah makanan oriental dan kontinental, tapi masih sering bingung perbedaannya? Kedua jenis makanan tersebut sering muncul di menu restoran. Tak sedikit orang yang keliru dalam membedakannya, sehingga keliru memesan menu.
Perbedaan keduanya cukup kentara, mulai dari bahan, teknik memasak, hingga cita rasanya. Nah, supaya tidak salah lagi saat memilih menu, kenali perbedaan makanan oriental dan kontinental dari penjelasan di bawah ini, yuk! Simak sampai habis, ya!
1. Asal dan budaya kulinernya berbeda
Perbedaan paling mendasar tentu saja terletak pada asal-usul geografis. Makanan oriental berasal dari kawasan Asia, terutama Asia Timur dan Asia Tenggara, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand, hingga Indonesia.
Sementara itu, makanan kontinental berasal dari kawasan Eropa Barat, seperti Prancis, Italia, Jerman, dan Inggris. Jadi, ketika kamu makan sushi, dimsum, atau tom yam, itu termasuk makanan oriental. Sedangkan, steak, pasta, atau quiche masuk kategori kontinental.
2. Penggunaan bumbu dan rempah

Soal rasa, makanan oriental terkenal dengan penggunaan bumbu yang kuat dan beragam rempah. Hal ini disebabkan kaena Asia memang kaya akan rempah-rempah sejak zaman dahulu kala. Makanan oriental biasanya menggunakan bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, kecap asin, saus tiram, dan cabai sebagai bahan bakunya. Termasuk adanya tambahan berbagai jenis sambal yang menggoyang lidah.
Sedangkan, makanan kontinental cenderung menggunakan herbal dan bumbu ringan, seperti garam, lada hitam, rosemary, thyme, oregano, dan minyak zaitun. Itulah mengapa makanan Asia rasanya lebih "nendang," sedangkan makanan Western terasa lebih ringan dan elegan.
3. Teknik memasak
Teknik masak kedua hidangan ini juga berbeda banget, lho. Makanan oriental sering menggunakan metode tumis (stir-fry), kukus, goreng, atau rebus cepat. Penggunaan wajan atau wok juga jadi ciri khas penting.
Makanan kontinental lebih sering menggunakan metode memanggang (roasting), baking, sauteing, atau slow-cooking. Penggunaan oven sangat umum di dapur kontinental. Jadi, kalau kamu lihat makanan yang dipanggang lama dengan saus creamy, kemungkinan besar itu makanan kontinental.
4. Bahan makanan utama

Makanan oriental biasanya kaya akan karbohidrat, seperti nasi dan mi, ditambah sayuran, tahu, tempe, dan berbagai protein seperti ayam, ikan, dan daging merah. Sedangkan, makanan kontinental lebih dominan dengan daging panggang, kentang, pasta, keju, dan roti. Sayur tetap ada, tapi seringkali hanya dijadikan side dish saja.
5. Penyajian dan tampilan
Penyajian makanan juga jadi pembeda keduanya. Makanan oriental cenderung disajikan dalam porsi keluarga (sharing) dan lebih mengutamakan rasa dibandingkan tampilan.
Sedangkan, makanan kontinental umumnya disajikan per porsi (individual plating), dengan presentasi yang rapi, estetik, dan kadang disusun seperti karya seni di atas piring.
Makanan oriental dan kontinental punya ciri khas masing-masing yang mencerminkan budaya asalnya. Dari bumbu, cara masak, hingga penyajian, semuanya punya keunikan yang bikin kuliner dunia makin kaya.
Nah, kalau kamu sendiri, lebih suka makanan oriental yang kaya rempah, atau makanan kontinental yang creamy dan ringan? Tulis di kolom komentar, ya!