5 Serba-Serbi Saeu-jeot, Udang Fermentasi yang Populer di Korea
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengolah bahan makanan melalui proses fermentasi agaknya merupakan hal yang lumrah dalam kuliner khas Korea Selatan. Bahan-bahan bakunya pun beraneka ragam. Salah satu olahan fermentasi tersebut adalah Saeu jeot.
Nah daripada penasaran, yuk langsung saja simak ulasan berikut!
1. Saeu-jeot termasuk ke dalam kategori jeotgal, tepatnya yang berbahan baku berupa udang
Saeu-jeot alias salted fermented shrimp dalam bahasa Inggris ini termasuk ke dalam jenis jeotgal, yaitu makanan fermentasi ala Korea yang dibuat dari produk laut. Kalau saeu-jeot adalah yang menggunakan udang (kata "saeu" merujuk pada "udang"). Tepatnya, udang untuk saeu-jeot adalah udang kecil yang berkulit tipis, lalu diberi garam, dan difermentasi.
2. Saeu-jeot kerap didapuk sebagai jeotgal yang paling populer selain myeolchi-jeot
Kendati diolah dari bahan baku berupa produk laut, jeotgal tersebut juga memiliki ragam variasi berdasarkan bahan yang digunakan. Ada udang, teri, cumi, dan lainnya. Usut punya usut, selain myeolchi-jeot (berbahan baku teri), saeu-jeot rupanya kerap didapuk sebagai jeotgal yang paling populer.
Baca Juga: 5 Trivia Hongeohoe, Ikan Pari Fermentasi Beraroma Amonia dari Korea
3. Saeu-jeot yang berkualitas membutuhkan proses yang terbilang cukup rumit
Membuat saeu-jeot yang berkualitas tinggi ternyata tak mudah. Pasalnya, kualitas saeu-jeot ditentukan oleh kesegaran udang sebagai bahan bakunya. Hal ini juga dipengaruhi oleh musim dan suhu udara saat udang ditangkap oleh nelayan.
Editor’s picks
Pasca ditangkap, udang langsung digarami dengan takaran berat garam sekitar 15% - 35% dari berat udang yang akan digarami. Selanjutnya, udang tersebut difermentasi dengan cara memasukkannya ke dalam guci dan menempatkannya di ruangan bersuhu ruang (10°C hingga 20 °C).
4. Saeu-jeot memiliki ragam berdasarkan momen panen dan jenis udang yang digunakan
Walau sesama berbahan udang, saeu-jeot pun terdiri dari aneka ragam yang dicirikan berdasarkan momen panen dan jenis udang yang digunakan. Ada gonjaengi jeot, ojeot, putjeot, saeual jeot, jahajeot, chajeot, dongbaekha, chujeot, yukjeot, tohajeot, dongjeot, jajeot, serta daetdaegi jeot.
Kendati demikian, saeu-jeot yang diolah dari jenis udang yang dipanen pada bulan Juni-lah yang umum dikenal dengan kualitas paling tinggi. Saeu-jeot ini bernama yukjeot.
5. Saeu-jeot kerap dijadikan salah satu paduan bahan baku untuk kuliner tradisional Korea
Saeu-jeot kerap disandingkan sebagai bumbu utama untuk aneka kuliner tradisional Korea. Salah satunya yakni kimchi.
Untuk mengolah kimchi tersebut, saeu-jeot yang digunakan haruslah yang berkualitas terbaik. Pasalnya, kimchi memang merupakan makanan yang biasanya disimpan dalam waktu lama sehingga bahan-bahannya harus prima.
Walau tampak sederhana, ternyata saeu-jeot punya pesona yang nyata. Makanan fermentasi dari produk laut ini pun harus melalui tahapan yang jeli untuk mempertahankan kualitasnya.
Nah, sebagai negara kepulauan yang juga berlimpah dengan produk laut, kamu mau coba membuat saeu-jeot ala Nusantara gak, nih?
Baca Juga: Serba Enak, 10 Makanan Korea Selatan yang Bisa Jadi Hidangan Spesial
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.