5 Kuliner Khas Buleleng yang Enak dan Siap Memanjakan Lidah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buleleng merupakan salah satu kabupaten yang terletak di paling utara pulau Bali. Pusat pemerintahan kabupaten ini ada di Singaraja.
Buleleng tak hanya populer dengan destinasi wisatanya, tapi juga ragam kuliner khas yang menggugah selera. Beberapa di antaranya menjadi favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Penasaran apa saja kuliner khas Buleleng yang patut dicoba? Yuk, cari tahu di bawah ini!
1. Sudang lepet
Sudang lepet merupakan hidangan tradisional khas Buleleng yang bahan dasarnya berasal dari ikan asin. Dalam bahasa setempat, nama hidangan ini memiliki arti yang cukup unik. Sudang artinya ikan, sementara lepet artinya sial.
Diberi nama demikian karena dalam proses pembuatannya, ikan yang dimasak dianggap bernasib malang. Sebab, untuk membuat sudang lepet mula-mula ikan asin harus dipukul-pukul hingga gepeng. Kemudian digoreng. Setelah matang diberi minyak kelapa, cabai, dan jeruk nipis.
Cita rasa sudang lepet semakin enak saat disantap dengan nasi panas, nasi urap, nasi campur, atau plecing kangkung.
2. Sate plecing
Berlibur ke Bali kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi sate plecing yang populer. Berbeda dengan sate yang terbuat dari daging kambing dan daging ayam, sate plecing dibuat dari daging babi. Oleh karena itu, hidangan ini masuk dalam kategori makanan tidak halal.
Cara pembuatan sate plecing tak berbeda dengan sate yang biasa kamu temui. Setelah daging babi dipotong kecil-kecil, kemudian ditusuk menggunakan lidi, lalu dibakar di atas arang hingga matang.
Sate plecing memiliki cita rasa manis nan gurih. Terlebih lagi pada sambalnya yang dibuat dari berbagai macam bumbu rempah-rempah lokal.
Baca Juga: 10 Makanan Pedas dari Berbagai Daerah di Indonesia, Bikin Merem Melek!
Editor’s picks
3. Blayag
Jika diperhatikan sekilas, blayag memang memiliki tampilan yang mirip seperti lontong pecel atau gado-gado. Bedanya, blayag menggunakan kuah kuning khas Bali sedangkan lontong pecel atau gado-gado menggunakan sambal kacang.
Proses pembuatan blayag bisa dikatakan cukup mudah, yaitu ketupat yang telah dipotong sebelumnya diberi bayam atau tauge, suwiran ayam, kacang tanah goreng, bawang goreng, dan terakhir disiram dengan kuah kuning. Supaya cita rasanya lebih nikmat, biasanya masyarakat setempat menyantap blayag dengan telur.
4. Siobak khe lok
Siobak khe lok merupakan hidangan yang paling digemari oleh masyarakat Buleleng. Hal tersebut dikarenakan siobak khe lok memiliki perpaduan rasa dari bumbu khas Bali dan Tionghoa yang orisinil.
Seperti halnya sate plecing, siobak khe lok juga terbuat dari daging babi sehingga tidak halal. Selain daging babi, dalam seporsi siobak khe lok berisi kulit, tulang rawan, dan jeroan.
5. Jukut undis
Dalam bahasa setempat, nama hidangan ini berarti kacang hitam. Jukut undis bahan dasarnya berupa kacang gude atau kacang bali. Biasanya masyarakat setempat menyantap jukut undis dengan nasi campur, nasi urap, atau sudang lepet.
Tak hanya lezat, jukut undis juga dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk mengontrol kadar kolesterol, mencegah diabetes, dan kanker karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Nah, itulah beberapa kuliner khas Buleleng yang siap memanjakan lidah. Sempatkan untuk mencicipinya saat berkunjung ke sana, ya!
Baca Juga: 10 Kuliner Lokal Ini Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.