6 Makanan Berbau Tajam yang Harus Dihindari saat Puasa, Ada Jengkol!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa adalah praktik menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas tertentu dari fajar hingga matahari terbenam. Saat berpuasa, mulut menjadi kering karena tidak ada asupan makanan dan minuman sehingga menyebabkan penurunan produksi air liur yang menimbulkan bau mulut.
Salah satu cara untuk mengurangi bau mulut adalah menghindari mengonsumsi makanan berbau tajam karena dapat memperparah bau mulut. Berikut ini beberapa makanan berbau tajam yang sebaiknya dihindari saat puasa.
1. Petai
Petai memiliki zat yang menyebabkan bau tak sedap berasal dari senyawa hexathionine, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, dan masih banyak lagi. Selain itu, petai mengandung konsentrat asam amino tinggi yang dapat menghasilkan gas metana dalam tubuh, yang bisa menyebabkan kentut.
Selama berpuasa, tentu saja kita ingin menjaga kesegaran napas dan menghindari bau tidak sedap. Jadi, hindari untuk mengonsumsi petai, ya.
2. Jengkol
Meskipun tidak semua orang menyukainya, jengkol tetap memiliki tempat di hati banyak orang, terutama di Indonesia. Jengkol dikenal memiliki aroma khas yang kuat dari senyawa sulfur di dalamnya.
Senyawa tersebut bernama asam jengkolat yang bisa menyebabkan bau mulut dan urine menyengat. Jengkol memiliki manfaat bagi kesehatan seperti membantu mengontrol tekanan darah, mengurangi risiko diabetes, dan menjaga kesehatan jantung.
3. Durian
Meskipun durian memiliki rasa yang lezat dan kaya nutrisi, namun aroma yang kuat dari durian dapat mengganggu kesegaran nafas, serta menghasilkan bau tidak sedap. Aroma itu disebabkan oleh senyawa sulfur tertentu yang terkandung di dalam durian.
Bagi sebagian orang, durian menjadi buah kontroversial karena aromanya yang kuat. Selama berpuasa, sebaiknya hindari mengonsumi durian karena dark aromanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan
Baca Juga: 5 Fakta Lempuk Durian, Kudapan Khas Bengkalis Favorit Pencinta Durian
Editor’s picks
4. Bawang putih dan bawang merah
Bawang merah dan bawang putih adalah bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai masakan karena memberikan aroma dan rasa yang khas. Namun, bawang memiliki aroma kuat yang dapat mempengaruhi kesegaran nafas.
Selama berpuasa, sebaiknya mengurangi konsumsi bawang untuk menghindari bau tidak sedap pada mulut dan tubuh. Jika ingin menggunakan bawang merah dan bawang putih untuk masakan, ada beberapa tips yang perlu dicoba, seperti menggoreng bawang dengan waktu yang lebih lama untuk mengurangi aroma kuat.
5. Surströmming
Surströmming adalah ikan haring yang difermentasikan dengan garam selama beberapa bulan dan memiliki aroma sangat kuat dan khas. Berasal dari Swedia, makanan ini biasa disajikan dalam kaleng dan saat dibuka, aroma kuat dapat menyebar dengan cepat, serta disarankan untuk melakukannya di luar ruangan atau di tempat yang memiliki ventilasi.
Biasanya disajikan dengan roti, kentang, bawang merah, dan acar. Gak cuma bikin mulut jadi bau, surströmming dapat meninggalkan bau pada tangan dan baju setelah mengonsumsinya.
6. Makanan pedas
Di balik lezatnya makanan pedas, ternyata dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Senyawa capsaicin yang terkandung dalam cabai dapat merangsang reseptor panas pada mulut dan menyebabkan produksi air liur berlebihan sehingga dapat berpotensi menimbulkan bau mulut tidak sedap.
Kalau kamu pencinta makanan pedas, sebaiknya hindari makan makanan pedas secara berlebihan. Selain dapat membuat bau mulut, makan hidangan pedas juga memicu gangguan pencernaan.
Selain menghindari makanan berbau tajam, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan berkumur dengan bahan anti bakteri. Jika hal tersebut sudah dilakukan secara teratur, kamu dapat mengurangi risiko bau mulut tidak sedap dan tetap terjaga kesegaran mulut selama berpuasa.
Baca Juga: Benarkah Makanan Pedas Menyebabkan Tukak Lambung?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.