7 Tips Memilih Susu yang Tepat untuk Racikan Kopi

Perkembangan kopi di berbagai belahan dunia cukup masif. Kopi menjadi minuman yang tak terpisahkan di kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar orang. Ada yang suka kopi hitam bercita rasa pahit, ada pula yang suka kopi manis, hingga kopi dengan kreasi varian rasa.
Selain jenis kopi itu sendiri, hal terpenting dalam membuat kopi yang enak adalah susu. Tidak sembarang susu bisa digunakan untuk membuat kopi. Bukan hanya untuk memperkaya rasa, susu bahkan dapat membuat kopi tampak lebih cantik dan menggugah selera, atau biasa disebut sebagai latte art.
Supaya kamu gak salah pilih susu, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan. Selengkapnya simak tips memilih susu untuk kopimu di bawah ini, ya!
1. Pertimbangkan jenis rasa susu dan jenis kopi

Sebelum memikirkan mau bikin kopi yang banyak foam atau bikin latte art, pertimbangkan dahulu rasanya. Kopi berbasis espresso yang pekat lebih cocok dengan susu kekentalan tinggi, seperti susu segar dan susu skim.
Namun, jika kamu ingin kopi dengan rasa yang lebih lembut, sebaiknya pilih susu rendah lemak atau susu almond. Kamu juga perlu mempertimbangkan jenis kopi yang akan dicampur dengan susu.
Kopi robusta lebih banyak dipilih, karena rasanya yang pahit dan cukup kuat. Jadi, penambahan susu dapat mengimbangi rasanya.
Sedangkan, arabika memiliki rasa alami yang sedikit lebih manis dan asam daripada robusta. Hal ini membuat arabika berpotensi terlalu manis saat dicampur susu. Namun, kamu dapat mencampur robusta, arabika, dan susu dengan takaran tertentu untuk menghasilkan rasa yang pas.
2. Susu pasteurisasi lebih enak daripada susu UHT

Susu pasteurisasi dianggap lebih baik daripada susu UHT. Meskipun pada faktanya, susu UHT dapat bertahan lebih lama, karena menggunakan suhu sangat tinggi dalam proses pembuatannya. Namun, kamu perlu memanaskannya kembali ketika ingin membuat latte.
Proses pemanasan kembali itu dapat mengubah cita rasa susu. Rasanya pun tidak seenak susu pasteurisasi. Demikian pula dengan kandungan gizinya yang tidak banyak berubah. Rasa susu pasteurisasi lebih kuat dan teksturnya lebih kental dibanding susu UHT.
Meski rasa dan teksturnya berbeda, tetapi foam yang dihasilkan kedua susu tersebut sama. Kamu tinggal menyesuaikan dengan tingkat kekentalan dan cita rasa kopi yang diinginkan.
3. Susu tinggi lemak lebih baik untuk latte art

Semua jenis susu dapat digunakan sebagai campuran kopi, terutama dalam membuat cappuccino atau latte. Namun, susu tinggi lemak dianggap lebih baik untuk membuat latte art. Sebab, susu tinggi lemak akan menghasilkan foam yang banyak, lembut, dan bertahan lebih lama.
Berbeda dengan susu rendah lemak, memang cepat membentuk foam, tetapi gak bertahan lama. Kandungan lemak ini juga memengaruhi rasa malt atau creaminess dari susu setelah dicampur kopi. Kamu dapat memilih susu segar atau susu kedelai yang mengandung tinggi lemak.
4. Susu protein tinggi akan menghasilkan banyak foam

Selain kandungan lemaknya, kamu juga patut memperhatikan kandungan protein pada susu. Pasalnya, semakin tinggi protein pada susu, maka akan semakin banyak foam yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin rendah kandungan proteinnya, maka foam yang dihasilkan juga semakin sedikit.
5. Perhatikan kandungan karbohidrat pada susu

Selanjutnya, kandungan karbohidrat pada susu akan memengaruhi rasa manis. Sebelum dipanaskan, susu memiliki dua jenis gula, yakni galaktosa dan laktosa. Namun, setelah dipanaskan, mereka maka akan berubah menjadi sukrosa.
Setidaknya, susu yang mengandung 3,5 persen karbohidrat sudah cukup memberikan rasa manis pada kopi. Kamu perlu menjaga suhu saat memanaskan susu. Jika susu dipanaskan melebihi 60 derajat Celsius, rasa manisnya akan hilang dan tertutup lemak serta protein.
6. Pilih susu non-dairy untuk vegetarian

Kamu sedang menghindari susu dari hewani? Kamu dapat menggantinya dengan susu non-dairy yang rasa dan teksturnya mirip susu dairy.
Salah satu susu non-dairy yang banyak digunakan, yaitu susu kedelai. Jenis susu ini memiliki rasa dan tekstur yang mirip susu diary. Susu jenis ini juga dapat digunakan untuk membuat latte art dan foam.
7. Gunakan susu yang sesuai dengan preferensi diet dan kesehatan

Selain memperhatikan rasa dan teksturnya saat memilih susu untuk campuran kopi, kamu juga perlu memperhatikan preferensi diet dan kesehatan sesuai kebutuhan. Terutama, buat kamu yang sedang diet rendah lemak, intoleransi laktosa, atau alergi susu sapi.
Jika kamu sedang mengikuti diet rendah lemak, pilihlah susu rendah lemak atau susu skim. Sedangkan, kamu yang intoleransi laktosa, dapat memilih susu kedelai, susu oat, atau susu almond. Pastikan membaca label dengan teliti dan pilih produk susu sesuai kebutuhanmu.
Meski hampir semua jenis susu dapat kamu gunakan untuk campuran kopi, tetapi pilihlah yang sesuai kebutuhan. Selain untuk mendapatkan perpaduan rasa yang pas, tapi juga tekstur yang sesuai. Semoga bermanfaat!