4 Tips Menyimpan Makanan Tanpa Plastik, Dukung Zero Waste!

- Gunakan wadah kaca atau stainless steel untuk makanan
- Manfaatkan kain beeswax sebagai pembungkus alami
- Simpan bahan kering di stoples kaca dan simpan sayur dan buah dengan teknik alami
Permasalahan sampah plastik yang mencemari lingkungan mendorong banyak orang untuk mencari alternatif penyimpanan makanan yang lebih ramah lingkungan. Plastik sekali pakai, seperti plastic wrap atau kantong zip, sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah atau bahkan mencemari laut. Kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai untuk menyimpan makanan ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi bumi, tetapi juga bisa mempengaruhi kualitas makanan itu sendiri.
Mengadopsi gaya hidup zero waste dalam penyimpanan makanan tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan memilih alternatif yang lebih alami dan tahan lama, makanan tetap segar, dan penggunaan plastik pun bisa dikurangi secara signifikan. Berikut ini empat cara praktis menyimpan makanan tanpa plastik, sekaligus mendukung gaya hidup zero waste.
1. Gunakan wadah kaca atau stainless steel

Wadah kaca menjadi pilihan ideal untuk menyimpan berbagai jenis makanan karena sifatnya yang tahan lama dan tidak bereaksi dengan makanan. Kelebihannya, wadah kaca tidak menyerap bau atau warna makanan dan mudah dibersihkan. Selain itu, makanan yang disimpan dalam kaca bisa langsung dimasukkan ke oven atau microwave tanpa perlu dipindahkan ke wadah lain, menjadikannya sangat praktis.
Sementara itu, wadah stainless steel cocok untuk makanan siap saji atau bekal. Bahan ini kuat, ringan, dan tahan terhadap korosi. Kekurangannya mungkin hanya pada transparansi, berbeda dengan kaca yang isi di dalamnya terlihat secara langsung. Namun, untuk penggunaan jangka panjang, kombinasi kaca dan stainless steel merupakan pilihan terbaik untuk menghindari ketergantungan pada plastik.
2. Manfaatkan kain beeswax sebagai pembungkus

Kain beeswax atau lilin lebah menjadi alternatif alami pengganti plastic wrap. Terbuat dari kain katun yang dilapisi lilin lebah, resin pohon, dan minyak jojoba, kain ini dapat membungkus buah, sayuran, roti, hingga menutupi mangkuk. Sifatnya yang fleksibel dan lengket membuatnya mudah dibentuk sesuai kebutuhan penyimpanan makanan.
Selain bisa digunakan berulang kali, kain beeswax juga memiliki sifat antibakteri alami yang membantu menjaga kesegaran makanan lebih lama. Setelah digunakan, cukup dibilas dengan air dingin dan digantung hingga kering. Dengan perawatan yang tepat, kain ini bisa bertahan hingga setahun, menjadikannya solusi hemat dan ramah lingkungan.
3. Simpan bahan kering di stoples kaca

Bahan makanan seperti beras, kacang-kacangan, saos, dan rempah-rempah sangat ideal disimpan dalam stoples kaca. Selain menjaga makanan tetap kering dan bebas dari hama, stoples kaca juga memudahkan identifikasi isi karena transparan. Bahkan, menata bahan makanan dalam stoples bisa mempercantik dapur dan membuat proses memasak lebih efisien.
Menggunakan sistem label sederhana di setiap stoples dapat membantu pengelolaan stok dan mencegah pemborosan. Stoples kaca juga memiliki tutup kedap udara yang membantu memperpanjang umur simpan bahan makanan. Dengan kebiasaan ini, dapur bisa menjadi lebih terorganisir sekaligus bebas dari kemasan plastik sekali pakai.
4. Simpan sayur dan buah dengan teknik alami

Sayuran dan buah-buahan tidak selalu harus dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tetap segar. Misalnya, wortel bisa direndam sebagian dalam air dan disimpan di kulkas untuk menjaga kelembapannya. Daun-daunan seperti bayam atau selada bisa dibungkus dengan kain lembap lalu dimasukkan ke dalam wadah tertutup untuk mencegah layu.
Buah-buahan seperti apel, jeruk, atau pisang bisa disimpan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik, jauh dari sinar matahari langsung. Pisahkan buah-buahan yang mengeluarkan gas etilen seperti pisang dan alpukat, karena bisa mempercepat pematangan buah lain di sekitarnya. Dengan teknik alami ini, makanan tetap segar lebih lama tanpa perlu bantuan plastik.
Mengurangi penggunaan plastik dalam penyimpanan makanan tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga berdampak positif terhadap kesehatan dan kebersihan dapur. Dengan memanfaatkan bahan alami dan wadah yang dapat digunakan kembali, setiap orang bisa berkontribusi dalam gerakan zero waste. Langkah-langkah sederhana ini, bila diterapkan secara konsisten, mampu membawa perubahan besar dalam jangka panjang.